-->

ads

Abdullah Gymnastiar dalam renungannya "Cermin Diri"

Rabu, 06 Mei 2009

Aa Gym (ilustrasi Tribunwiki)


Abdullah Gymnastiar

dalam renungannya "Cermin Diri"

Tatkala ku datangi sebuah cermin

Tampak sesosok wajah

yang telah kukenal dan sangat sering kulihat

namun aneh

Sesungguhnya, aku belum mengenal

Siapa yang ku lihat

Tatkala ku tatap wajah

hatiku bertanya

"Apakah wajah ini kelak akan bercahaya,

bersinar di surga sana?"

ataukah

"Wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahannam?"

Tatkala ku tatap mata

nanar hatiku bertanya:

"Mata inikah yang akan menatap kelazatan

dan kerinduan?"

Menatap Allah...

Menatap Rasulullah ... ....

Menatap Kekasih-kekasih Allah kelak

ataukah

Mata ini yang kan terbeliak,

melotot,

menganga,

terburai menatap neraka jahannam

ataukah

mata penuh maksiat ini akan menyelematkan

wahai mata...

"Apa gerangan yang kau tatap selama ini ?"

Tatkala ku tatap mulut

"Apakah, mulut ini yang mendesah penuh kerinduan?"

mengucap:

"La ilaha ilaaha illallah..."

Saat sakaratul maut menjemput

ataukah

menjadi mulut menganga dengan lidah menjulur

dengan mungkin jeritan pilu

yang akan mencopot sendi-sendi setiap pendengar

ataukah...

Mulut ini menjadi mulut pemakan buah jakun jahannam

yang getir penghancur setiap usus

Apakah gerangan yang kau ucapkan

Wahai mulut yang malang

Berapa banyak dusta yang kau ucapkan

berapa banyak

hati-hati yang remuk dengan kata-katamu yang mengiris tajam

berapa banyak

berapa banyak kata-kata manis

manis madu yang palsu yang kau ucapkan untukku

Betapa jarang kau jujur

Betapa langkanya engkau syahdu

memohon agar Tuhan mengampunimu.

Tatkala kutatap tubuhku

Apakah

Tubuh ini kelak yang akan penuh cahaya,

bersinar, bersuka cita

bercengkrama di surga

atau

Tubuh yang kan tercabik-cabik,

hancur, mendidih didalam lahar

membara

terpasung tanpa amppun

derita yang tak pernah berakhir

Wahai tubuh

Berapa maksiat yang kau lakukan?

Berapa banyak orang-orang yang kau dzolimi dengan tubuhmu?

Berapa banyak hamba-hamba Allah yang yang lemah

yang kau tindas dengan kekuatanmu?

Berapa banyak pertolongan yang kau acuhkan tanpa perduli

padahal engkau mampu!

Berapa banyak

hak-hak yang kau rampas wahai tubuh

Seperti apa gerangan isi hatimu?

Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu?

atau sekotor daki-daki yang melekat ditubuhmu

Apakah

hatimu segagah ototmu

atau selemah daun-daun yang dah rontok?

Apakah hatimu seindah penampilanmu

Atau sebusuk kototan-kotoranmu?

Betapa beda

Betapa beda apa yang tampak dicermin

dengan apa yang tersembunyi

Aku

Aku telah tertipu

Aku tertipu oleh topeng

Betapa yang ku lihat selama ini hanyalah topeng

Hanyalah topeng belaka

Betapa yang pujian yang terhambur hanyalah memuji topeng

Betapa yang indah hanyalah topeng

sedangkan aku

Hanya se onggok sampah busuk yang terbungkus

Aku tertipu

Aku malu Ya Allah...

Aku malu

Allah...

Selamatkan aku Ya Allah...

Allah...

Selamatkan aku

Selamatkan aku

Amin!

Ya Rabbal 'alamin

0 comments: