-->

ads

Nina Agustina; Gass Pol Pembangunan Indramayu

Senin, 08 April 2024

Dok. Instagram (@ninaagustina1708)



Oleh: Masduki Duryat*)


PDI Perjuangan bakal mengusung kembali Nina Agustina di Pilkada 2024. Walaupun PDI Perjuangan bisa mengusung sendiri tapi partai ini juga membuka peluang dengan partai lain untuk berkoalisi, memperkokoh pencalonan Nina Agustina.


Namun itu, dalam hipotesis politik Uho Al khudry dan Carkaya, dua aktivis politik Indramayu, Nina Agustina bupati Indramayu potensial "gagal" terpilih kembali jika ia maju dalam kontestasi pilkada Indramayu November 2024 mendatang. Hipotesis itu berbasis hasil pilpres 2024 di Indramayu ketika Paslon 03 yang diback up Nina Agustina dengan power jabatan bupati sangat rendah raihannya secara elektoral hanya 17%.


Profil Nina Agustina 

Nina Agustina adalah bupati ke-36 Indramayu. Diketahui bahwa bupati Indramayu ini memiliki riwayat pendidikan SD Kemala Bhayangkari (1981–1986), SMP Negeri 1 Blora (1986–1989), SMA Negeri 1 Boyolali (1989-1990) dan SMA Negeri 1 Klaten (1990–1992). Memperoleh gelar sarjana dan pascasarjana di UPN Veteran Jakarta. Nina Agustina memiliki background seorang pebisnis dan ia telah menduduki banyak jabatan mulai dari Direktur hingga Komisaris. Mulai dari PT Dinda Abadi dan PT Delta Buana Pratama.  Nina Agustina aktif di PDI Perjuangan, saat ini sebagai (2016–sekarang), Bendahara Umum di DPP Gerakan Nelayan dan Tani (2016–sekarang) dan Sekjen di Indonesian Korean Friendship Association (IKFA) (2019–sekarang). Perempuan 50 tahun ini diusung oleh Partai PDIP untuk menjadi bupati Indramayu, 


Nina Agustina sendiri merupakan anak dari mantan Kapolri, Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar. Pada Pilkada Kabupaten Indramayu 2020, Nina Agustina mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Indramayu untuk periode 2021-2024 bersama dengan Calon Wakil Bupati seorang aktor Lucky Hakim, ini menjadikan pengalaman pertama Nina Agustina dalam karir politiknya. 


Dengan bermodalkan pemimpin baru, pemimpin yang fresh, ia tidak punya rekam jejak yang buruk di Indramayu, dan dia tidak punya persoalan yang menjadi kritik rakyat terhadap Nina Agustina menjadikan pasangan Nina Agustina dan Lucky Hakim dipercaya masyarakat untuk memimpin kabupaten Indramayu.


Nina Agustina Menuju Bupati: Strategi Kontestasi Progresif

Dalam pemilihan kepala daerah di Indramayu tahun 2020, terdapat empat calon pasangan yang maju mendaftarkan diri. Diantanya, 1) Muhamad Solihin dan Ratnawati diusung partai (PKB, Demokrat, PKS, Hanura), nomer urut 2) Toto Sucartono dan Deis Handika tidak diusung partai manapun (perseorangan), nomer urut 3) Daniel Mutaqien Syafiuddin dan Taufik Hidayat diusung partai (Golkar), nomer urut 4) Nina Agustina dan Lucky Hakim diusung partai (PDIP, gerindra, Nasdem).


Pilkada 2020 di Indramayu ini lebih berwarna dari pilkada sebelumnya, karena munculnya selebriti yang ikut memeriahkan jalannya kontestasi, yaitu Lucky Hakim yang dipasangkan dengan Nina Agustina. Tak hanya itu, munculnya Lucky yang menjadi calon wakil bupati yang berpasangan dengan Nina ini, berhasil mengalahkan incumbent dari partai Golkar yaitu Daniel dan Taufik. Diketahui bahwa partai Golkar telah berkuasa selama 20 tahun lamanya.


Berdasarkan hasil pemungutan suara pada pemilihan kepala daerah di Kabupaten Indramayu memutuskan nomor urut 04 Nina Agustina dan Lucky Hakim memperoleh suara paling tertinggi yaitu 313.768 suara (36,76%). Nina Agustina dan Lucky Hakim mengalahkan nomor urut 03 yaitu Daniel Mutaqien dan Taufik Hidayat, yang memperoleh 243.151 suara (28,48%). Sementara nomor urut 01, Mohamad Solihin dan Ratnawati di urutan ketiga yang memperoleh 223.247 suara (26,15%). Yang terakhir pasangan nomer urut 02 Toto Sucartono dan Deis Handika memperoleh 73.494 suara (8,61%).


Strategi komunikasi politik yang dilakukan calon pasangan Nina Agustina dan Lucky Hakim beserta dengan partai pengusung dan tim pemenangan pada Pilkada 2020 di Kabupaten Indramayu. Strategi tersebut dilihat dari:


Pertama, Merawat Ketokohan. Ketokohan menurut Arifin, terbentuk dari beberapa komponen dan karakter, yaitu keahlian dan dapat di percaya. Keahlian sendiri adalah kesan yang dibentuuk oleh khalayak tentang kemampuan seseorang baik itu politikus ataupun professional, dalam perannya sebagai komunikator politik. khalayak akan memberikan citra yang baik apabila komunikator tersebut dikenal dengan orang yang cerdas dan berpengalaman. 


Pada pilkada 2020 kemarin, tim pemenangan pasangan Nina-Lucky telah melancarkan setrategi komunikasinya dengan cara memperkenalkan calon pasangan kepada khalayak. Pasangan Nina-Lucky merupakan pasangan yang membawa perubahan pada pemilihan kepala daerah di kabupaten Indramayu. Dalam hal ini, pasangan tersebut akan membangun citra kandidat melalui sisi perubahan untuk merawat ketokohannya, perubahan yang dimaksud adalah pasangan Nina-Lucky akan mampu membuat perubahan baik bidang perekonomian maupun masalah Pendidikan dan pembangunan.  


Antusiasme masyarakat terhadap pasangan Nina-Lucky cukup bagus dan dapat mendongkrak citranya, di samping figure calon bupati adalah sosok yang bersih dan dikenal ramah. Artinya, calon bupati Nina Agustina tidak pernah membuat jejak yang jelek di Indramayu, ia tidak punya persoalan yang menjadi kritik rakyat terhadap calon bupati Nina Agustina. 


Kedua, Memantapkan Kelembagaan. Selain merawat ketokohan, langkah strategis selanjutnya yang dilakukan adalah memantapkan kelembagaan atau menguatkan dan membesarkan Lembaga. Hal ini merupakan landasan penting sebagai faktor yang mendasar dalam komunikasi politik, khususnya yang berkaitan dengan kampanye dan pemberian/pemungutan suara dalam pemilihan umum dan pemilihan kapala daerah. 


Pada saat pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah 2020 di kabupaten Indramayu. Ada 3 partai yang mengusung pasangan Nina Agustina dan Lucky Hakim, di antaranya PDIP, Gerindra, Nasdem, dan didukung oleh satu partai yaitu Perindo. Nina Agustina adalah kader dari partai PDIP.   Dalam membangun dan memantapkan kelembagaanya pasangan Nina-Lucky terus bergerak dengan 3 partai pengusungnya, mereka juga menggunakan pengampu yaitu anggota legislatif, walikota dan bupati dari PDIP dan partai pengusung lainnya yang ada di sekitar Indramayu, seperti dari Cirebon, Majalengka, Sumedang, Subang dan sebagainya, yang waktu itu tidak melakukan pilkada, mereka kompak diminta turun untuk membantu. Artinya, keseriusan PDIP dan partai pengusung lainnya tak main-main untuk memenangkan pasangan Nina Agustina dan Lucky Hakim.


Ketiga, Memahami Khalayak. Dalam hal untuk memahami khalayak, tim pemenangan Nina-Lucky terjun langsung ke bawah mengagendakan blusukan ke masyarakat dengan cara door to door. Tujuannya untuk mendengarkan aspirasi dan keluh kesah masyarakat Indramayu, dengan begitu tim pemenangan bisa mengetahui apa saja yang dibutuhkan masyarakat.


Pasangan Nina-Lucky menetapkan masyarakat kalangan bawah seperti petani dan nelayan dikarenakan struktur masyarakat Indramayu adalah seorang petani dan nelayan. Dan terbukti pada pilkada 2020 di Indramayu, pasangan Nina-Lucky memperoleh suara 70% di antaranya pemilih dari komunitas petani dan nelayan. 


Melalui blusukannya dalam memahami khalayak, tim pemenangan, dan partai pengusung Nina-Lucky mendapatkan informasi dari para masyarakat yang manyampaikan pendapat dan keluh kesahnya. Bahwasannya, mereka (masyarakat) kebanyakan menginginkan perubahan di kabupaten Indramayu ini.


Keempat, Menyusun Pesan Persuasif. Pesan-pesan yang disampaikan pasangan Nina-Lucky kepada khalayak adalah mengenai perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah pasangan Nina-Lucky akan mampu membangun dan membuka perubahan baik di bidang perekonomian, masalah Pendidikan dan pembangunan. 


Mengutip dari TribunJabar.id, Lucky Hakim dalam mengkampanyekan 99 program prioritasnya mempunyai singkatan yaitu (jalan halus ekonominya mulus, anak-anak sekolah pada lulus, dan orang tua punya pulus). Lucky menguraikan, bahwa jalan halus artinya mengenai infrastruktur di Indramayu yang akan dibangun lebih baik lagi. Ekomoni mulus artinya menyangkut pedagang dan daya beli masyarakat. Anak-anak pada lulus, artinya berbicara tentang program yang mencakup pendidikan dan kesehatan. Dan orang tua punya pulus, artinya jangan menghabiskan uang hanya untuk keperluan saja tetapi juga harus ada sisi infestasinya. 


Dalam hal ini Lucky memprioritaskan program soal kesejahteraan para petani dan nelayan, karena di kabupaten Indramayu mayoritas masyarakatnya adalah pekerja petani dan nelayan. 


Untuk mengantisipasi adanya berita-berita hoax dan memanfaatkan media sosial, Sirojudin mengatakan bahwa pasangan Nina Lucky membuat pelatihan cyber troops yang tujuannya adalah untuk menangkis, dan menepis jika suatu saat ada berita yang tidak mengenakan bagi pasangan nomor urut empat ini.


Kelima, Membangun Konsensus. Langkah setrategis berikutnya membangun konsensus, baik dengan politikus di partai yang sama maupun politikus dengan partai berbeda. Biasanya, hal ini terjadi baik pada rapat dan persidangan maupun dalam lobi. Seorang politisi atau aktivis harus mempunyai kapasitas untuk berkompromi, yang merupakan suatu bentuk seni tersendiri, politisi yang akan melakukan lobi dalam mencari solusi dengan membangun konsensus harus dimulai dengan bersikap terbuka terhadap orang lain.


Gass Pol Pembangunan Indramayu

Bupati Indramayu Nina Agustina merupakan kader dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan. Partai berlambang banteng moncong putih itu berpotensi mengusung Nina uuntuk kembali maju pada Pilbup Indramayu 2024. Dilihat dari hasil Pileg kemarin, PDIP Indramayu memperoleh suara mereka di tingkat Kabupaten Indramayu naik sepuluh persen dari 14 persen menjadi 24 persen, dan kini berada di urutan ke dua. Atas perolehan itu, Nina Agustina untuk kembali dicalonkan sebagai Bupati Indramayu. Namun bentukan koalisi dipastikan tidak sama dengan koalisi partai pada Pilpres lalu.


Bupati Nina Agustina Da’i Bachtiar, dilantik Februari 2021 silam menjabat sebagai Bupati Indramayu hingga 2026. Namun berdasarkan UU No.10/2016, setiap kepala daerah berakhir pada 2024. Meski begitu, putri mantan Kapolri Jenderal (purn) Dai Bachtiar itu mengatakan dirinya siap maju lagi pada kontestasi Pilkada mendatang. Dia menegaskan alasan kuat yang mendorong dirinya kembali menyatakan siap mencalonkan diri sebagai Bupati Indramayu. Di antaranya, karena ingin lebih memajukan Indramayu.  

  

Bupati Nina Agustina, masa kepemimpinannya sudah genap tiga tahun. Berbagai program unggulan dan perioritas menjadi perhatian serius direalisasikan untuk kesejahteraan masyarakat Indramayu. Bupati Indramayu Nina Agustina langsung tancap gas. Untuk menyusun program kerja yang merupakan ikhtiar untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Kabupaten Indramayu. Berbagai program kerja mulai dari memproteksi warganya dengan jaminan sosial, pembangunan infrastruktur, pertanian, hingga pertumbuhan ekonomi terus menjadi perioritas. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu, selama 3 tahun Bupati Nina Agustina berhasil menaikan volume APBD Indramayu di atas 3 triliun, pada tahun 2021 sebesar Rp3.566.485.445.796,- kemudian tahun 2022 naik sebesar Rp3.616.676.144.478,- dan tahun 2023 mencapai Rp3.876.530.813.045.-.


Kenaikan volume APBD Indramayu ini juga berbanding lurus dengan kenaikan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 2,3 %. Kondisi membaiknya perekonomian Kabupaten Indramayu juga ditandai dengan menurunnya persentase pengangguran terbuka dari dari 8,3 % menjadi 6,49 %. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Indramayu juga diperkuat dengan hadirnya investasi yang selama 3 tahun mencapai Rp 4.809.324.451.924,-.


Untuk memproteksi warganya, Bupati Indramayu telah memberikan perlindungan kesehatan dengan menganggarkan dari APBD Kabupaten Indramayu untuk BPJS PBI kepada 232.829 orang dan memproteksi nelayan kecil dengan premi asuransi yang juga ditanggung APBD Kabupaten Indramayu kepada 2.936 nelayan. Pada bidang infrastruktur dan sarana lainnya, kondisi jalan mantap sampai dengan tahun 2023 ini mencapai 88,73%. Kemudian Berhasil membangun sarana dan prasarana PAUD sebanyak 135 Unit, SD sebanyak 1.545 Unit, dan SMP sebanyak 255 Unit. Tak terkecuali program Rumah tidak layak huni (Rutilahu) juga telah selesai direhab menjadi rumah layak huni sebanyak 7.956 orang. Sebagai daerah agraris dan penopang ketahanan nasional, Bupati Indramayu Nina Agustina juga berhasil meningkatkan produksi padi di atas 1,7 juta ton per tahun.


Kemudian atas kinerjanya tersebut, Bupati Indramayu juga diganjar 69 prestasi sejak tahun 2021 hingga akhir 2023. Selama tiga tahun memimpin masih ada pekerjaan rumah yang masih harus kita selesaikan bersama, perlu bersinergi dan berkolaborasi untuk menuju Indramayu Bermartabat, berharap dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat untuk bersama - sama membangun Indramayu yang lebih baik lagi. 

 

Kontestasi Politik Indramayu 2024: Peluang Nina Agustina

PDI Perjuangan bakal mengusung kembali Nina Agustina di Pilkada 2024. Walaupun PDI Perjuangan bisa mengusung sendiri tapi partai ini juga membuka dengan partai lain untuk berkoalisi, memperkokoh pencalonan Nina Agustina.


Namun itu, dalam hipotesis politik Uho Al khudry dan Carkaya, dua aktivis politik Indramayu, Nina Agustina bupati Indramayu potensial "gagal" terpilih kembali jika ia maju dalam kontestasi pilkada Indramayu November 2024 mendatang. Hipotesis itu berbasis hasil pilpres 2024 di Indramayu di mana Paslon 03 yang diback up Nina Agustina dengan power jabatan bupati sangat rendah raihannya secara elektoral hanya 17%.   Di sisi lain Carkaya menampilkan dua "grafik politik", yakni rendahnya publik yang menghendaki Nina kembali menjadi bupati (21%) dan kepuasaan publik atas kinerja politiknya hanya 34,5%. Angka angka "politik" di atas dalam teori survey "opini publik" adalah angka "lampu kuning" bagi seorang bupati dalam posisi "incumbent". Artinya potensi gagalnya lebih besar dibanding probabilitas peluangnya.


Nina Agustina memang memiliki problem politik tidak sederhana dalam memimpin Indramayu. Problemnya terletak pada "cara" Nina Agustina memposisikan diri dalam memimpin Indramayu lebih menampilkan "gestur" politik sebagai "atasan" rakyat bukan sebagai "political apointie", yakni pemimpin politik yang dipilih dalam mekanisme kontestasi politik bersifat "resiprokal", timbal balik. Dalam posisi sebagai "atasan" rakyat Implikasi politiknya dalam spektrum piramida sosial ia cenderung hendak "menaklukkan" rakyat. Satu sisi mendesakkan program program pemerintahannya dan di sisi lain "bernafsu" hendak mengendalikan pilihan politik publik dengan mengandalkan mata rantai birokrasi bermental "priyayi".


Model kepemimpinan di atas sepintas lebih "simpel", efektif, efisien, bersifat "komando" dan "top down" ibarat management "perusahaan" tapi tidak "kompatibel", tidak cocok diterapkan dalam model pemerintahan berbasis sistem demokrasi, justru potensial mendapatkan perlawanan baik secara "silent" maupun "eksplosif" dari rakyat secara elektoral. Sistem demokrasi memang rumit, tidak efektif dan tidak efisien secara teknis, mensyaratkan mental pemimpin tidak gampang "marah marah", memiliki "kouta" kesabaran dialogis dengan rakyat dan komponen simpul simpul sosial lintas segmentasi demografis.


Dalam konteks itulah kemampuan Nina Agustina di sisa waktu dalam aktualisasi tampilan "gestur" politiknya dalam sistem demokrasi dari style "komandan" menjadi "political official" akan menentukan peluangnya untuk terpilih kembali dalam pilkada 2024. Jika tidak, maka hipotesis Uho Al Khudry dan Carkaya di atas tentang Nina Agustina potensial akan menjadi "fakta politik" dalam pilkada 2024 atau dalam istilah NU Nina bisa "wallahul muwaffiq", berakhir secara politik.   


*)Penulis adalah Dosen Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon dan Ketua STKIP Al-Amin Indramayu, tinggal di Kandanghaur


0 comments: