-->

ads

Remaja Bercinta; Pahala Vs Dosa

Selasa, 05 Mei 2009

REMAJA BERCINTA; PAHALA VS DOSA

Oleh: Masduki Duryat*)

Iif Wijayanto dalam Pemerkosaan Atas Nama Cinta (PANCI) Potret Muram Interaksi Sosial Kaum Muda dengan elegan menuturkan “Sadarkah anda, bahwa saat ini kita berhadapan dengan kampanye-kampanye sesat, Seks sedang dibumikan dengan jargon-jargon safe seks atau seks aman, seks is your choise (seks adalah pilihan anda). Atau juga anak muda berhak untuk menikmati seks, asalkan aman dan dilakukan dengan orang yang dicintainya”. Fenomena ini sangat menghawatirkan karena sedemikian gencarnya dipropagandakan, sehingga pacaran dan seks bebas menjadi bagian dari dunia remaja dan terjadi tidak hanya di dunia maya tetapi menjadi sebuah keniscayaan. Kampanye “Say No Seks Before Marriage”, juga menjadi semacam ‘anjing menggonggong kafilah tetap berlalu’ atau kalau kita tetap konsisten, akan ditinggal sendirian, dianggap ‘orang asing’ di tengah komunitas mereka yang menamakan dirinya ‘modern’. Tetapi yakinlah “We always support you eventhough the world is not friendly again, keep istiqamah don’t give up, good luck”, sebagaimana SMS yang disampaikan kepada Iif Wijayanto.

Remaja dan Ciri-Cirinya

Sebelun kita membahas remaja dan segala implikasinya, akan kita bicarakan persoalan remaja dengan ciri-cirinya yang tidak dapat dipisahkan dengan pacaran. Hasil penelitian di kota Kandanghaur membuktikan dari 630 responden yang nota benenya adalah remaja membuktikan sebanyak 9,31 % menjawab selalu, 55,06 % kadang-kadang dan 36,50 % tidak pernah.

Menurut Sorjono Soekanto, golongan remaja muda (early adolescence) adalah para gadis berusia 13 sampai 17 tahun. Bagi laki-laki, yang disebut remaja muda, berusia 14 sampai 17 tahun. Mereka inilah yang disebut remaja muda yang secara umum disebut sebagai “teenagers”.

Apabila remaja muda sudah menginjak usia 17 tahun sampai dengan 18 tahun, remaja lazim disebut golongan muda atau pemuda dan pemudi (youth). Walaupun kita sadari bahwa remaja tergolong transisional. Hal demikian dipertegas oleh Yaumil Agoes Achir, bahwa seorang diktakan remaja pada saat terjadi perubahan badaniyah yang dibarengi dengan perubahan struktur dan fungsi. Dikatakannnya lebih lanjut, karena pengaruh kelenjar “pituitary” yang terletak di dasar otak hingga tubuh mmendapatkan ciri-cirinya sebagai wanita dewasa atau pria dewasa. Kelenjar inipun berpengaruh terhadap kematangan fungsi seksual. Remaja putri akan memperoleh “menarche” yaitu haid yang pertama yang akan disusul dengan haid selanjutnya. Remaja putra akan mengalami perubahan pada “testicle”. Yang sekarang sudah mampu memproduksi sel sperma. Hal demikian berkonsekuensi pada rasa ketertarikan pada lawan jenis, dan ini alamiah. Persoalannya bagaimana dorongan-dorongan seksual tadi mampu disesuaikan dengan aturan dan norma-norma sosial, agama dan kultur yang berlaku. Di sini kemudian pentingnya seks education, sehingga remaja mampu menangkap perubahan-perubahan badaniyah itu yang pada gilirannya dapat mengarahkan dirinya secara ‘cerdas’ dan bertanggung jawab. Tidak sebaliknya remaja ingin menunjukkan rasa keingintahuannya pada tubuhnya dengan tindakan pembuktian dan uji coba yang salah.

Sementara itu Anshar Sunyono Munandar menambahkan, bahwa pada masa ini kemampuan intelektual mulai mencapai perkembangan optimal. Dengan pertumbuhan biologik dan perkembangan kemampuannya timbul suatu kesadaran “aku” pada remaja. Ia sadar aka “aku”nya, sehingga mulai secara intens memperhatikan dirinya. Ia sadar akan kekuatan fisik dan psikhisnya, dan mencoba-coba kekuatannya. Dan bahkan menurut bahasa Kartini Kartono pada masa ini remaja ingin membuang jauh-jauh tradisi dan “kekuasaan orang dewasa”.

Dari penjelasan di atas kita dapat menarik kesimpulan secara umum, bahwa dari sudut kepribadian remaja memiliki ciri-ciri, Pertama perkembangan fisik yang pesat, sehingga ciri-ciri sebagai laki-laki atau perempuan tampak semakin jelas. Kedua, keinginan yang kuat untuk mengadakan interaksi sosial dengan orang yang lebih dewasa, yang kadang ia ingin dianggap dewasa oleh masyarakat. Ketiga, keinginan kuat untuk mendapat kepercayaan dari orang dewasa, walaupun tanggung jawab relatif belum matang. Keempat, mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, dengan mengutamakan kebebasan dari pengawasan yang terlalu ketat oleh orang tua atau sekolah. Kelima, adanya perkembangan intelektualitas untuk mendapatkan identitas diri. Keenam, menginginkan sistem kaidah dan nilai yang serasi dengan kebutuhan atau keinginannya, yang kadang tidak selalu sama dengan sistem yang dianut oleh orang dewasa.

Bercinta Pada Remaja

Sebagai makhluk sosial yang hidup di peradaban modern, remaja yang sudah dewasa kwhidupan seksualnya dianggap belum waktunya untuk menikah. Pertimbangannya macam-macam, misalnya pertimbangan pendidikan, sosial maupun ekonomi. Di samping itu kita meyakini bahwa pernikahan bukan hanya untuk kepentingan konsumtif belaka, untuk mendapat kesenangan, tetapi pernikahan merupakan sesuatu yang sakral, lembaga pernikahan menurut Makmurah Sri Rahayu merupakan tempat manusia mmendapat ketenteraman, kebutuhan berteman, berhubungan dengan orang lain lebih akrab, intim secara fisik maupun psikologis. Karena itu seringkali kesulitan remaja bersumber dari konflik yang timbul antara dorongan seksual yang perlu penyaluran dengan berbagai pertimbangan rasional.

Namun remaja tidak dapat dihalangi untuk bercinta, dan pacaran. Bagi remaja bercinta adalah bagian dari kehidupannya. Sebenarnya ada berbagai segi positif dari bercinta di samping kesulitan yang mewarnai percintaan pada remaja. Bercinta dapat memperkaya khazanah alam perasaan dengan berbagai penghayatannya. Mereka yang bercinta nampak lebih hidup, ceria dan berbahagia. Bercinta dapat mengasah kepekaan orang lain tentang perasaan, kebutuhan, pandangan maupun kemauan orang lain. Seseorang yang bercinta, belajar menilai, menghargai sikap, dan keinginan orang yang dicintainya. Bercinta mengajarkan pada orang untuk “take and give”, mengurangi egoisme, menambah pengertian dan kesabaran. Sehingga meminjam bahasa Jalaluddin Rakhmat, cinta adalah “sharing” saling berbagi bukan saling menuntut, kita tidak akan menuai kasih sayang, kalau yang kita tanam adalah kebencian.

Berpacaran dari sudut psikologis adalah gejala normal. Namun sebagai makhluk Fi ahsani taqwim, kita menyadari bahwa instinktif itu harus memiliki makna dan jangkauan sosial-moral dan budaya. Sehingga kita tidak terjebak pada budaya permisifisme—kehidupan serba boleh dan serba bebas yang memunculkan pola kehidupan samen leven, heteroseksual dan sebagainya.

Kesulitan yang timbul adalah menyangkut nilai dan perilaku yang mana yang baik dan cocok untuk remaja kita di sini? Nilai tradisionalkah atau yang lebih maju? Selama patokan yang lebih mantap belum ada, maka sebaiknya kita tidak mengambil sikap sama rata. Artinya, ada nilai-nilai tradisional yang kita anggap luhur yang perlu dipertahankan. Sebaliknya ada pula nilai-nilai modern yang karena berkualitas tinggi perlu dipelajari dan diambil alih. Nilai lama seperti nilai yang menyangkut keyakinan bahwa laki-laki dan perempuan masing-masing perlu menjaga harga diri—self resfect dan harga diri orang lain—-resfect of other, nampak perlu dipertimbangkan bahkan dilestarikan.

Berpacaran hendaknya mendatangkan semmangat, kebahagiaan, perasaan utuh dan sempurna. Berpacaran secara menggebu-gebu tanpa perhitungan seringkali berakibat pada penyesalan. Hindarkan sikap nekad, sebab orang yang nekad adalah orang yang tidak mau berfikir panjang untuk memperhitungkan konsekuensi dari perbuatannya. Sebaliknya, jika hubungan asmara putus jangan mengalami patah hati, sebab dunia tidaklah selebar daun kelor.

Yang perlu dicatat di sini adalah hindarkan remaja dari perbuatan-perbuatan kehamilan di luar nikah, prostitusi, seks bebas dan semacamnya.

Pacaran Jalan Hidup atau No Way

Ada dua istilah spesifik yang dibangun di kalangan remaja/teenager atau adolescent yang belum terikat oleh pernikahan. Pertama, Cinta. Yang kedua, sayang. Dua kata inilah yang mempertautkan seseorang dalam ikatan pacaran.

Terlepas dari makna kamus, cinta dan sayang derivasi aplikasi sikap yang sangat berbeda. Sayang biasanya lebih steril dari pengaruh nafsu syahwat. Semeentara cinta (kepada lawan kenis) selalu identik dengan syahwat tadi. Puncak dari definisi cinta adalah rasa (feel). Kita yang pernah jatuh cinta pasti tahu benar betapa nikmatnya getar-getar yang dipetik oleh dawai-dawai hati ketika jatuh cinta. Ada rasa rindu, selalu ingin berjumpa, takut kehilangan sekaligus pula malu-malu jika terjadi pertemuan, gemetar jika disebut nama orang yang dicintai dan masih banyak lagi. Jadi jatuh cinta sama dengan pengendapan rasa. Adapun penjelasan dari kata sayang—mengikuti pembahasan sebelumnya, dapat dipicu oleh cinta (ketertarikan secara fisik) ataupun karena rasa itu benar-benar lahir karena paresiasi sikap. Rasa sayang ini cenderung lebih murni, karena menyayangi tidak harus selalu “mencintai”. Namun “mencintai” pasti pula harus menyayangi. Mungkinkah cinta yang anda rasakan sekarang benar-benar lahir dari deep inside my heart—kedalaman hati?

Menarik untuk disimak pernyataan Hasbullah Bakri dalam buku Pedoman Islam di Indonesia ketika memberikan interpretasi terhadap hadits “Lihatlah perempuan yang akan anda lamar itu, karena demikian itu lebih patut, bahwa ada persesuaian dan kesepakatan di antara anda berdua”. Hadits ini menurut beliau diartikan bukan calon suami saja melihat calon istri, tetapi calon istri perlu juga melihat calon suaminya (yang akan melamarnnya) itu. Dalam hal inilah istilah pacaran itu dapat ‘dibenarkan’ yakni dalam arti sudah saling kenal antara satu dengan lainnya. Tetapi pacaran yang diartikan bergaul lebih bebas dalam arti mendekati zina atau berzina adalah diharamkan bagi kedua calon suami-istri itu, walaupun lamaran calon suami itu telah diterima.

Sisi lain ada yang mengatakan dengan tegas bahwa pacaran haram hukumnya dengan dalih apapun, walau laki-lakinya memakai baju koko putih bersih, bersorban dan memakai minyak ja’faran kemudian yang perempuan memakai jilbab, dan sekali-kali melafadzkan bahasa Arab dalam percakapan sehari-hari. Tapi aktivitas sayang-sayangan dan berdua-duaan di terus dilakukan. Rasulullah SAW., melarang dua sejoli yang bukan mahramnya berdua-duaan di tempat tertentu (khalwat). Sebab yang ketiga dari mereka adalah syaithan dan syaithan selalu mendorongnya agar berbuat maksiat. Karena kata KH. Wijayanto, MA., dalam pacaran selalu diikuti dengan variabel ‘ngapa-ngapain’, variabel ikutan itu seperti ciuman, pegangan tangan, boncengan yang sangat dekat dan mesra, sulit sekali dihindari. Apalagi betapa saat ini, kita sudah tidak lagi memiliki ‘hijab budaya’. Semua orang sudah begitu minim rasa malu, karena fungsi hijab budaya sebagai fungsi kontrol perilaku menyimpang masyarakat tidak lagi digunakan, dan masyarakat kita sudah terjebak pada budaya permisifisme. Dalam QS.. 6:116, Allah berfirman “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka mereka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)”. Juga hadits Nabi yang lain, “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk ke dalamnya”. Sedangkan pacaran adalah bagian dari ideologi kapitalis yang menganjurkan kebebasan berperilaku pengikutnya. Demikian alasan mereka yang meng’haramkan’ pacaran.

Refleksi

Ada remaja yang bertanya: “Mas bukankah tanpa pacaran kita tidak bisa mengenali watak pasangan kita?” Pertanyaan ini harus kita kembalikan, mengenali siapa dan seperti apa yang ingin kita kenali. Yang terpenting adalah kejujuran dalam bersikap. Sebab, sama saja pacaran yang dilakoni sepuluh tahun dengan yang sepuluh hari langsung menikah. Kualitas yang tertinggi berada pada kerangka kejujuran tadi.

Adakah orang yang berpacaran tadi jujur pada pasangannya? Kita berani menjamin, “jarang” sekali. Kecenderungan kita, pasti tidak mau diketahui kelemahan-kelemahannya di depan pasangan kita. Akhirnya pribadi tadi selalu “memakai topeng”, “buka dulu topengmu” kata Peterpen, atau “jujurlah padaku” kata Radja. Begitu menikah dan topeng ditanggalkan, berjalan satu, dua bulan, kontrol melemah, akhirnya terlihat semuanya dan yang didapat hanya tinggal kekecewaan dan penyesalan. Terlalu banyak penipuan di dalam ikatan yang bernama pacaran sebelum menikah. Apalagi jika kemudian gaya pacarannya tadi selalu nyerempet-nyerempet kepada sesuatu yang berbau seks.

Wallahu a’lam bi al-shawab.

*)Penulis adalah praktisi pendidikan dan juga alumni

Program Pascasarjana STAIN Cirebon, tinggal di Kandanghaur, Indramayu

351 comments:

«Terlama   ‹Lebih tua   1 – 200 dari 351   Lebih baru›   Terbaru»
Anonim mengatakan...

saya setuju dengan tulisan Bapak.Memang remaja jaman sekarang sulit dipisahkan dari budaya pacaran,dan tidak jarang pula gaya pacaran mereka mendekati hal-hal yang berbau seks.Hal ini mungkin di akibatkan oleh kemajuan teknologi dan informasi yang semakin pesat,sehingga budaya barat yang cenderung bebas dapat dengan mudah di terima dan di akses oleh para remaja.Aku sih hanya berharap kepada teman-teman yang berpacaran,janganlah melakukan hal yang tidak-tidak(seks).Masa depan kita masih sangat panjang,sayangkan kalau masa depan kita rusak hanya gara-gara kesengan sesaat dan gaya pacaran yang kelewat bebas.
nama:Astri kharismawati
kelas:X1 Ipa3

Unknown mengatakan...

saya setuju dengan tulisan bapak.No Seks Before Married.walaupun remaja zaman sekarang menganggap tanpa pacaran"jadul"dan gaya pacaran remaja sekarang banyak yang melebihi batas wajar.Tapi semoga dengan membaca tulisan bapak bisa menyadarkan remaja untuk menjauhi gaya pacaran yang berlebihan.

Unknown mengatakan...

Saya sependapat dengan bapak,Tapi di zaman seperti ini sulit sekali menghapus budaya pacaran tapi dengan tulisan bapak ini semoga dapat menyadarkan remaja bahwa pacaran itu hanya menabung dosa dan hanya memuaskan nafsu sesaat.Semangat!! jangan pernah menyerah menyadarkan umat manusia kejalan yang bener sekali lagi semangat!!!
Nama:Nur istiqomah
kelas:XI IPA 2

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

artikel yang bapak buat sangat menarik,saya sangat setuju dgn bapak remaja islam indonesia butuh bacaan yang bisa membangun ahlak yang baik.pacaran ala indonesia sama dgn pacaran ala barat yang bebas.dan menurut saya pacaran bukanlah alternatif yang baik untuk mengenal orang yg di sayangi,didalam pacaran seseorang hanya bisa berbohong,menutupi kekurangan sendiri, ingin perfect di mata sang kekasih.mungkin itu saja comment saya.
name;wilis wamimah
class;XI IPA 3

Unknown mengatakan...

menurut saya artikel bapak tentang remaja bercinta ;pahala vs dosa sangat menarik dan bagus.Saya juga setuju dengan apa yang bapak tulis.remaja sekarang memang 90% sudah tahu apa itu pacaran.dan tipe pacaran remaja zaman sekarang sudah melampaui batas.Dan juga pacaran sudah menjadi budaya remaja sekaramg.Oleh karena itu,pacaran sulit di jauhkan dari kehidupan remaja sekarang.padahal remaja tahu bahwa pacaran itu merupakan perbuatan yang mendekati zina,tapi mereka tetap melakukannya karena takut di anggap tidak gaul oleh teman-temannya.semoga artikel bapak berguna,dan menjadi panutan bagi remaja sekarang.
nama;ririn andriyani
kelas;XI IPA 3

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan blog yang bapak buat.di zaman yang sekarang ini banyak remaja2 yang menyalahkan artikan tentang pacaran,misalnya ciuman atau yang lainnya.remaja sekarang lebih cenderung meniru budaya dari barat,dari pada budaya kita sendiri.ya sebetulya sih pacaran itu ga boleh,apalagi sampai melakukan hubungan di luar nikah,,,,amit2 dh!!!!
nama:dwi anggraeni
kelas:XI Ipa 4

Anonim mengatakan...

NAMA : RAYUDIKA APP
KELAS : XI IPA 1
KOMENTAR
Saya setuju dengan blog bapak
Cinta memang anugerah yang diberikan oleh yang Maha Kuasa kepada kita sebagai hambanya. Namun anugerah cinta tersebut harus diaplikasikan dengan baik sesuai dengan kaidah-kaidah atau norma-norma yang berlaku. Remaja itu mayoritas selalu tidak memikirkan sesuatu yang akan terjadi setelah mereka lakukan, instan dan asal memperoleh kebahagiaan sesaat, itu lah pemikiran mereka. Nah untuk itu sex education itu sangatlah perlu.
Berpacaran mungkin suatu istilah yang tidak asing lagi didengar oleh telinga kita. Akan tetapi realisasi pacaran sangatlah berbeda-beda. Baik buruknya pacaran kita tidak bisa ditentukan secara riil, namun menurut saya dapat dikalkulasi 65 % buruk dan 35 baik. Pengalaman saya pacaran itu awalnya saja membuat kita terlena pada tujuan hidup, karena saya adalah masih pelajar maka yang diprioritaskan adalah belajar dan belajar untuk menggapai cita-cita dimasa depan. Akan tetapi kebahagiaan itu dibayar dengan rasa malas yang menggebu-gebu. Pacaran itu pasti membawa suatu macam virus sebagai media interaksi tersebut antara lain rasa malas, over percaya diri, sombong, dll.
Untuk pencegahan pacaran yang menjurus ke sex harus diberi bimbingan sejak individu tersebut mulai menjadi remaja. Apalagi Negara kita yaitu Indonesia yang notabenenya adalah negara islam. Mungkin hukum formal selalu bertitik berat lebih mudah dari pada hukum islam sendiri. Maka timbullah suatu pertanyaan dari hati saya, “Apakah seluruh wilayah Indonesia ini harus di beri musibah dahulu?” biar berubah seperti Aceh yang telah merubah hukuman bagi yang betentangan dengan Islam.
Mungkin hati nurani kita tidak bisa dihohongi dengan sugesti apapun lain halnya dengan otak yang dibubuhi dengan hawa nafsu positif ataupun negative.
NAMA : SUGINO
KELAS : XI IPA 1
KOMENTAR
Menurut saya pacaran itu membuat kita bahagia namun tidak sedikit juga rasa bosan tersebut.


NAMA : RUSDI
KELAS : XI IPA 1
KOMENTAR
Mungkin pacaran itu asik juga yang penuh aneka warna hidup namun kita harus banyak control diri.

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan pendapat Bapak,bahwa remaja zaman sekarang memang sulit di pisahkan dari apa yg di sebut dengan"PACARAN" Karna sebagian besar dari mereka Mengaku ketinggalan zaman bila tidak pacaran,bahkan mereka kadang sampai mati2 an memparjuangkan cinta mereka. Namun di zaman yg serba modern ini terkadang pacaran sarat dgn hal2 yang berbau seks.ini semua di akibatkan kemajuan tekhnologi yang sebagian di salah artikan oleh remaja.Saya hanya berharap dengan tulisan bapak ii, banyak oang yg sadar akan bagaimana berbahayanya gaya pacaran zaman sekarang sehingga dapat di jadikan sebuah peringatan
Nama: ayu candra dewi
Kelas:xI ipa 1

Anonim mengatakan...

Saya sependapat dengan artikel bapak, dizaman serba modern ini tidak sedikit para remaja melakukan hal-hal yang berbau sex bahkan banyak pula para remaja yang sudah mempraktikan hubungan intim walaupun belum terikat dengan status pernikahan.faktanya dimasa sekarang menjauhkan diri dari hal-hal yang berbau sex sangat sulit.saya berharap dengan artikel tersebut remaja dapat berpikir dua kali untuk melakukan hal-hal yang dilarang agama tersebut.
Nama:Susi susanti
Kelas:XI IPA 2

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan artikel yg bapak tulis bahwa di era globalisasi ini pacaran sudah bukan hal yg awam lg, bahkan sekarang cara pacaran sudah banyak yg melampaui batas,seebagaimana batas2 yg di ajarkan oleh islam. hal tsb terjadi karena pengaruh perkembangan zaman dan teknologi yg semakin pesat, mis: menonton film yg bebau seks.Remaja mempunyai alasan tersendiri mengapa mereka tidak pacaran, dgn alasan takut megganggu peklajaran, sedangkan mereka yg berpacaran jg mempunyai alasan mis:untuk memberi semangat, bahkan untuk latihan berumah tangga.so,, buat teman2 pacaran boleh saja asalkan masih dlm batas kewajaran,memang kita perlu cinta, tp bukankah cinta itu bisa di peroleh dr siapa saja,keluarga misalnya.buat temen2 g udah baca artikel ini dpt tahu batasan2 berpacaran .
Nama: SUNIRAH
Kelas: XI IPA 3

Anonim mengatakan...

Saya sependapat dengan artikel yang bapak tulis.Remaja zaman sekarang memang tidak lepas dari budaya pacaran,gaya pacaran merekapun banyak mendekati hal2 yang berbau seks.bahkan mereka menganggap pacaran yang seperti itu adalah hal yang biasa.hal ini mungkin di akibarkan oleh kemajuan teknologi & pengaruh budaya barat yang semakin meracuni pikiran para remaja.Remaja zaman sekarang menganggap apabila pacaran tidak di sertai dengan ciuman & pelukan itu sangat ketinggalan zaman.Untuk itu dengan adanya artikel ini di harapkan dapat menjadi tolak ukur bagaimana remaja zaman sekarang dapat berpacaran dengan batas2 kewajaran menurut budaya timur & ajaran islam.
Nama : ADE MULAINI
Kelas : XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan pemikiran dan tulisan yang Bapak buat.Dizaman globalisasi ini,pergaulan para melakukan hal-hal yang seharusnya belum boleh mereka lakukan.akan tetapi,apa boleh dikata,masa remaja mereka dihabiskan untuk hal yang membuat mereka terjerumus kelembah kenistaan.hal ini didukung dengan perkembangan tekhnologi dan informasi yang pesat,serta kelalaian orang tua dan ketidakpedulian orang tua terhadap pergaulan anak-anaknya.mudah-mudahan artikel yang Bapak buat bisa membantu menyadarkan para remaja di Indonesia untuk tidak melakukan hal-hal yang berbau seks.dan jikalau berpacaran yang sewajarnya saja..untuk melakukan hubungan intimnya..yaa nanti saja..nanti juga akan merasakannya dengan pasangan kita masing-masing dalam ikatan pernikahan yang sah...setuju ndak Pak??????
kalau setuju ketik REG SETUJU kirim ke 6288
tarif 50.000/sms....Terima kasih...
Nama;DEWI YULINDA
Kelas;Xl IPA 3

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan artikel yang Bapak tulis,mungkin dengan artikel ini bisa berguna bagi para remaja sekarang ini.Di era modernisasi ini banyak para remaja yang menganggap berpacaran adalah hal yang lumrah tanpa memikirkan akibatnya,walupun sebagian remaja mengatakan bahwa gaya berpacaran mereka adalah gaya berpacaran yang sehat tapi itu hanya anggapan mereka semata.karena dengan berpacaran dapat membuka peluang setan untuk menjerumuskan para remaja kelembah kenistaan dengan lebih mudah,tapi mungkin sulit sekali menghilangkan budaya pacaran di zaman seperti ini karena sudah menjadi gaya hidup remaja sekarang,semoga dengan artikel yang Bapak buat dapat menyadarkan para remaja bahwa berpacaran hanya memuaskan nafsu sesaat,karena masa depan kita masih sangat panjang maka janganlah mengisi hari-hari kita dengan hal yang kurang berguna.
Nama:Faridah
Kelas:XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan artikel yang bapak buat.Dan artikel itu sangat bgus untuk para remaja sekarang.Banyak remaja sekarang menilai pacaran itu selalu ber bau sek,karena menurut mereka pacaran tidak ber bauseks itu katanya ga gaul.tpi,bila pacaran sudah ber bau seks maka akibatnya akan fatal. karena akibat itu maka masa depan kita akan hancur beratakan.

Unknown mengatakan...

Saya setuju dengan artikel yang bapak buat,dan artikel itu sangat bagus.Karena di zaman sekarang banyak remaja yang berpacaran yang berbau seks.karena menurut mereka pacran tidak berbau seks katanya ga gaul. padahal jika kita sudah mengarah ke arah seks maka akibat nya akan fatal. Dan dari akibat itu masa depan kita akan hancur berantakan.Nama:Denik.Maula Kelas:XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan artikel yang bapak buat.Dan artikel itu sangat bgus untuk para remaja sekarang.Banyak remaja sekarang menilai pacaran itu selalu ber bau sek,karena menurut mereka pacaran tidak ber bauseks itu katanya ga gaul.tpi,bila pacaran sudah ber bau seks maka akibatnya akan fatal. karena akibat itu maka masa depan kita akan hancur beratakan.Nama:Denik.Maula Kelas:XI IPA4

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan bapak.

cinta kadang membuat kita senang & bisa membuat kita semangat dalam melakukan aktifitas yang kita lakukan sehari-hari,namun cinta juga dapat membuat kita terlena akan semuanya.

zaman sekarang pacaran bukanlah hal yang mustahil bagi para remaja.mungkin karena adanya kemajuan teknologi & informasi yang begitu cepat.dengan adanya kemajuan tersebut banyak budaya barat yang masuk ke dalam budaya kita.tapi remaja kita menerimanya begitu aja,mungkin karena unsur kebebasan yang ada dalam budaya barat maka remaja kita menerimanya dengan senang hati.unsur itulah yang membawa gaya pacaran remaja kita mendekati hal-hal yang berbau seks.saya berpesan kepada anda semua agar berhati-hati dalam pacaran.janganlah kalian menyesal di kemudian hari.

nama :Ahmad Baequni
kelas:XI IPA 1

Unknown mengatakan...

Saya sangat setuju dengan apa yang bapak paparkan dalam tulisan.
Memang remaja zaman sekarang sudah tidak asing lagi dengan yang namanya pacaran,
seolah-olah pacaran itu menjadi kebutuhan bagi para remaja.
Padahal pacaran itu ga ada untungnya malah banyak ruginya.
Misalnya waktu untuk belajar digunakan untuk smsan dengan sang pacar.
Gaya pacaran mereka juga ikut-ikutan orang barat,mungkin ini juga dampak dari kemajuan teknologi saat ini yang bisa di akses kapanpun.
Jangan sia-siakan waktu muda kita,
masih banyak hal yang lebih baik kita kerjakan daripada mikirin soal pacaran.
SAY NO TO SEX BEFORE MARRIAGE

NAMA :Darsinih
KELAS : XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan pendapat bapak. tetapi menurut saya pacaran boleh-boleh saja, asal tidak menyimpang dari ajaran islam. tergantung niat seseorang yang melakukannya. Bisa saja dengan pacaran bisa membuat seseorang termotivasi untuk menjadi yang lebih baik

Nama: Dini Soni Ramdani
Kelas:xi ipa 1

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan pendapat bapak. tetapi menurut saya pacaran boleh-boleh saja, asal tidak menyimpang dari ajaran islam. tergantung niat seseorang yang melakukannya. Bisa saja dengan pacaran bisa membuat seseorang termotivasi untuk menjadi yang lebih baik

Nama: Dini Soni Ramdani
Kelas:xi ipa 1

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan tulisan bapak, memang benar remaja sekarang ini banyak yang melakukan hubungan-hubungan di luar nikah melalui pacaran, tapi tidak semuanya. tergantung dari kita yang menjalankannya. Memang dalam islam pacaran tidak di perbolehkan.tapi asalkan kita bisa membentengi diri dengan ajaran-ajaran islam, menurut saya pacaran boleh-boleh saja,tetapi bukan berarti mendekati zinah.

Nama: Wulandari Setianingrum
Kelas: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan tulisan bapak, bahwa remaja sekarang selalu identik dengan pacaran dengan alasan bahwa dengan pacaran kita dapat mengenal pasangan kita.akan tetapi kita harus bisa menjaga diri jangan sampai terbawa lebih jauh, dan menurutku remaja sekarang ini lebih mementingkan nafsu dari pada perasaan.
Nama: Umi Maesyaroh
Kelas XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan bapak. Memang benar sekarang ini budaya pacaran sudah umum dikalangan remaja. Menurut saya pacaran boleh saja karena dengan pacaran kita bisa lebih memahami pasangan kita, akan tetapi kita juga harus bisa menjaga diri kita untuk tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas dan hawa nafsu semata.

Nama: Suniah
Kelas: XI IPA 1

Unknown mengatakan...

saya sangat setuju dengan pendapat bapak, karena pacaran sebelum menikah memang tidak baik, bahkan kebanyakan keburukannya dari pada kebaikannya. remaja zaman sekarang ini mengibaratkan pacaran sama dengan kebebasan untuk melakukan segala hal yang sebenarnya di larang oleh islam. mereka mengatas namakan cinta untuk melanggar norma2 yang sudah di tetapkan dalam agama. padahal belum tentu mereka mencintai dari lubuk hati yang paling dalam, mereka tak menyadari kalo sebenarnya mereka sudah terjebak dalam lubang hitam yang jika kita tidak kuat imannya maka kita takkan bisa melepaskan diri.

Unknown mengatakan...

saya sangat setuju dengan pendapat bapak, karena pacaran sebelum menikah memang tidak baik, bahkan kebanyakan keburukannya dari pada kebaikannya. remaja zaman sekarang ini mengibaratkan pacaran sama dengan kebebasan untuk melakukan segala hal yang sebenarnya di larang oleh islam. mereka mengatas namakan cinta untuk melanggar norma2 yang sudah di tetapkan dalam agama. padahal belum tentu mereka mencintai dari lubuk hati yang paling dalam, mereka tak menyadari kalo sebenarnya mereka sudah terjebak dalam lubang hitam yang jika kita tidak kuat imannya maka kita takkan bisa melepaskan diri.
NAMA: NOER FAUZIAH
KELAS: XI IPA 3

Anonim mengatakan...

saya sependapat dengan apa yang bapak tuliskan, bahwa remaja saat ini sangat sulit di pisahkan dari budaya berpacaran, mereka menganggap bahwa jika remaja tidak berpacaran itu adalah hal yang dianggap "kuno", padahal tidak selamanya begitu, pada akhirnya banyak juga remaja2 yang rajin berpacaran memiliki predikat MADESU (MASA DEPAN SURAM) akibat dari pacaran..dan banyak dari mereka juga yang mendapatkan gelar MBA setelah berpacaran...tidak sedikit juga remaja yang rela melakukan segala hal untuk berpacaran, menurut saya pacaran itu tidak terlalu penting, karena pacaran itu sama halnya dengan melakukan hal2 yang mubadzir,banyak waktu kita yang terbuang sia2, konsentrasi belajar pun bisa terganggu...dan yang paling utama pacaran itu bisa menambah dosa saja...semoga dengan membaca tulisan bapak, remaja2 sekarang bisa sadar bahwa tanpa pacaran juga kita masih tetap happy...toh banyak diluar sana orang yang sukses hidupnya tanpa pacaran...ya...hidup itu pilihan...makacih bapak....

NAMA : MERSHINDY ASTRAFIDA
KELAS : XI IPA 2

Anonim mengatakan...

saya amat setuju dengan tulisan bapak, memang pacaran itu pada zaman sekarang sudah menjadi trend remaja masa kini, namun sayangnya kebanyakn dari mereka sering kebablasan, akibatnya.... yaaa gitu dehh...
moga teman2 yang baca bisa merubah gaya pacaran mereka dan kalo bisa yang lebih aman jangan pacaran dulu, nanti pacaran sesudah menikah katanya sih justru itu lebih asyik looooh....
NAMA : NINDRI .L
KELAS : XI IPA 4

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan yang bapak tuliskan dalam judul tersebut, karena pacaran sebelum menikah itu banyak kebohongan dan sakit hatinya, jadi saya sih berharap dengan tidak pacaran saya bisa mendapat jodoh yang lebih baik, doain ya pak...
NAMA : ERIK SALMAN
KELAS : XI IPA 4

Anonim mengatakan...

i agree with bapak, hidup jomblo!!!
karena jomblo bukan berarti gak laku, dari pada kalo kita pacaran dosa kita nambah banyak coz pacaran itu gak selamanya happy malahan kebanyakan sadness nya. ya menurut saya apa yang bapak tulisakan itu keren bangetz
moga apa yang bapak tulisakan ini bermanfaat bagi remaja sekarang yang gaya pacarannya membahayakan banget...
NAMA : AKBAR NAFIS
KELAS : XI IPA 3

Lesa Yunita L mengatakan...

Saya setuju dengan apa yang tertulis dalam Blog Bapak. Sekarang ini para remaja yang sedang berpacaran sama seperti orang dewasa yang sudah menikah dalam hal perilaku tingkat berpacaran atau bercinta mereka, mereka berani berhubungan seperti orang yang sudah menikah bahkan sampai berhubungan badan. Apalagi sekarang banyak beredar alat-alat kontrasepsi yang dijual bebas sehingga para remaja lebih gampang memperolehnya. Soal hormon yang dapat mempengaruhi tentang daya tarik seorang remaja dengan lawan jenisnya saya sangat setuju karena jika seorang manusia sudah menginjak masa remaja berarti proses pertumbuhan sekundernya sudah matang dan sedang banyak-banyaknya memproduksi hormon perkembangan seperti hormon estrogen & progesteron pada wanita dan hormon testosteron pada laki-laki, jika hormon-hormon ini meningkat maka logika seseorang sudah tidak mampu bekerja secara semestinya yang bisa diandalkan hanya kekuatan Iman kita. disamping itu dalam Blog bapak juga dicantumkan Ayat Al-Qur'an dan Hadits Nabi sehingga membuat orang yang membacanya lebih percaya khususnya bagi orang Islam. Dengan blog yang Bapak buat ini bisa menghimbau bagi para remaja agar berpikr dua kali untuk berpacaran.

Nama : Lesa Yunita Lidiawati
Kelas : XI IPA 4

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan apa yang bapa tulis. karena biasanya anak jaman sekarang pacaran itu cuman buat melampiaskan hawa napsunya saja. sedangkan alasan-alasan lainya di kesampingkan, padahal kalau kita tahu dan kita telaah pacaran (saling mengenal) / dekat, itu dapat menjadikan semangat atau motivasi pada diri seseorang sehingga seseorang tersebut lebih condong untuk
melakukan sesuatu yang terbaik di depan sang pujaan hati. dan yang paling terpenting juga buat sahabat muslim monggo-monggo aj pacaran asal kan? heheheh
hidarilah perbuatan Zinah dan jadikan pacaran itu dalam konteks yang positif yang melahirkan amal ma'ruf.
By. abdul hasyim ning
XI A 4

Anonim mengatakan...

NAMA : DERY NURFIAN
KELAS : XI IPA 2

assalamualaikum wr.ab
saya setuju dengan artikel bapak....
karena di indonesia masih banyak yang berpacaran, bahkan lebih >30%. nah adanya artikel bapak.... kita sadar bahwa pacaran itu tidak penting karena bisa merusak keagamaan kita contohnya : bercinta, berciuman, dll
mungkin cukup sekian komentar dari saya kurang lebihnya terima kasih.

Anonim mengatakan...

nama;sudrajat jd
kelas:x1-ipa 3

asalamualaikum wr....wb
saya setuju dgn artikel yang bp buat , karna remaja yang sekarang ini sangat sulit di pisahkan dari budaya pacaran ,dengan pengembangan jaman yang sangat pesat dan teknologi yang semakin tinggi, sehingga budaya barat yang sangat-sangat bebas dapat dengan mudah dapat di terimah oleh kita dan dapat pula di akses

Anonim mengatakan...

nama;sudrajat jd
kelas:x1-ipa 3

asalamualaikum wr....wb
saya setuju dgn artikel yang bp buat , karna remaja yang sekarang ini sangat sulit di pisahkan dari budaya pacaran ,dengan pengembangan jaman yang sangat pesat dan teknologi yang semakin tinggi, sehingga budaya barat yang sangat-sangat bebas dapat dengan mudah dapat di terimah oleh kita dan dapat pula di akses melalui internet , dan juga banyk remaja-remaja yang sekarang ini selalu dan selalu berlebihan ketika berpacaran,..

dwi bunga imut mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
dwi bunga imut mengatakan...

.NAMA: Dwi bunga
kelas:XI IPA 1

Perjumpaan pertama, yaitu perjumpan keduanya yang belum saling kenal. Kemudian berkenalan baik melalui perantara teman atau inisiatif sendiri. hasrat ingin berkenalan ini begitu menggebu karena dirasakan ada sifat2 yang menjadi sebab keduanya merasakan getaran yang lain dalam dada. Hubungan pun berlanjut, penilaian terhadap sang kenalan terasa begitu manis,pertama ia nilai dengan daya tarik fisik dan penampilannya, mata sebagai juri. Senyum pun mengiringi, kemudian tertegun akhirnya , akhirnya jantung berdebar, dan hati rindu menggelora. Pertanyaan yang timbul kemudaian adalah kata-kata pujian, kemudian ia tuliskan dalam buku diary, "Akankah ia mencintaiku." Bila bertemu ia akan pandang berlama-lama, ia akan puaskan rasa rindu dalam dadanya.
2. Pengungkapan diri dan pertalian, disinilah tahap ucapan I Love You, "Aku mencintaimu". Si Juliet akan sebagai penjual akan menawarkan cintanya dengan rasa malu, dan sang Romeo akan membelinya dengan, "I LOve You". Jika Juliet diam dengan tersipu dan tertunduk malu, maka sang Romeo pun telah cukup mengerti dengan sikap itu. Kesepakatan pun dibuat, ada ijin sang romeo untuk datang kerumah, "Apel Mingguan atau Wakuncar ". Kapan pun sang Romeo pengin datang maka pintu pun terbuka dan di sinilah mereka akan menumpahkan perasaan masing-masing, persoalanmu menjadi persoalannya, sedihmu menjadi sedihnya, sukamu menjadi riangnya, hatimu menjadi hatinya, bahkan jiwamu menjadi hidupnya. Sepakat pengin terus bersama, berjanji sehidup semati, berjanji sampai rumah tangga. Asyik dan syahdu.
3. Pembuktian, inilah sebuah pengungkapan diri, rasa cinta yang menggelora pada sang kekasih seakan tak mampu untuk menolak ajakan sang kekasih. " buktikan cintamu sayangku". Hal ini menjadikan perasaan masing-masing saling ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan diantara keduanya. Bila sudah seperti ini ajakan ciuman bahkan bersenggama pun sulit untuk ditolak. Na'udzubillah
Begitulah akhirnya mereka berdua telah terjerumus dalam nafsu syahwat, tali-tali iblis telah mengikat. Mereka jadi terbiasa jalan berdua bergandengan tangan, canda gurau dengan cubit sayang, senyum tawa sambil bergelayutan, dan cium sayang melepas abang. Kunjungan kesatu, kedua, ketiga, keseratus, keseribu, dan yang tinggal sekarang adalah suasana usang, bosan, dan menjenuhkan percintaan . Segalanya telah diberikan sang juliet, Juliet pun menuntut sang Romeo bertanggung jawab ? Ternyata sang romeo pergi tanpa pesan walaupun datang dengan kesan. Sungguh malang nasib Juliet.



dan intinya mah teman-teman yang aku cintai pacaran yang kita jalani itu atau hubangan yang kita jalani itu sesuai kepribadian kita masin-masing jadi kembali lagi ke orang itu sendiri....... mau yang positif atau yang negatif tergantung kitae bye lah.....

Anonim mengatakan...

saya sangat setuju dengan bapak...
karena mencintai tidak pada tempatnya itu sangat membahayakan, apalagi pada zaman sekarang, banyak sekali remaja khususnya remaja putri yang terjebak dengan free seks yang mengatas namakan cinta... kebanyakan dari mereka terlalu mengagungkan cinta.... dan yang terbaik seharusnya kita sebegai remaja adalah dengan mencintai Allah karena selain membah iman juga menambah pahala....
semoga banyak remaja yang sadar setelah membuka dan membaca artikel bapak
NAMA : YUNNITA .M
KELAS : XI IPA 3

Anonim mengatakan...

saya amat setuju dengan bapak....
seharusnya kita jangan dulu bermain-main engan cinta, karena kalo cinta pada manusia yang terlalu itu sangan tidak baik dan akan menimbulkan zina... dan zina itu mengerikan loooh...enaknya sesaat tapi laknatnya, uh.... seakan seumur hidup...malunya sama Allah dan orang lain, uh... gak ketulungan....
makanya jangan mendekati zina yach...
NAMA : PUTRI RIZKI AMALIA
KELAS : XI IPA 3

Anonim mengatakan...

waaah saya setuju bangetz tuch pak...
pacaran sebelum menikah itu mendekati zina dan lagian juga kebanyakan sakitnya dari pada enaknya. enaknya sebentar, tapi nyeselnya seumur hidup pun mungkin susah di ilanginnya....
makasih ya pak atas artikelnya yang banyak kasih pengetahuan...
NAMA : GHEA GESTIVANI
KELAS : XI IPA 3

Anonim mengatakan...

i sangat setuju tuch ama artikel bapak...
memang kalo pacaran di jadiin sebagai motivasi dalam belajar dll sih oke tuch, tapi kebanyakan remaja sekarang mah pacaran tuch di jadiin kaya ajang yang gak bener, dan kebanyakan zinanya...
moga yang udah punya pacar gak terjerumus ke hal2 yang zinanya, dan yang belum punya pacar mendingan urungin niat buat gak pacaran dulu....
NAMA : RUMINIH
KELAS : XI IPA 2

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan bapak...
memang segala sesuatu itu ada positif dan negatifnya tapi kalo dalam islam tetap aja yang namanya pacaran itu gak ada yang ada itukan ta'aruf itu pun kalo kita hendak serius dengan orang tersebut dalam menjalani hubungan.
makasih ya pak artikelnya bagusss banget dan menabah wawasan dan pengetahuan buat remaja2 zaman sekarang....
NAMA : NURUL SAMROTUL .K
KELAS : XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Assalamu ala'ikum wr wb
saya sangat senang sekali dengan tulisan bapa,sangat menarik sekali untuk dibaca,saya pun bersependapat dengan bapa bahwa remaja sekarang sulit dipisahkan dari budaya pacaran.gaya pacaran remaja sekarang sudah jauh berbeda dengan remaja pada jamam dahulu,remaja sekarang banyak mencontoh gaya berpacaran orang-orang luar negri (bule),semoga dengan membaca artikel yang bapa buat para remaja yang berbuat seperti itu dapat cerahan dalam gaya berpacaran dan mampu untuk mengubah gaya berpacaran mereka.

Anonim mengatakan...

nama : reza maulana
kelas :XI IPA 2
assalama'alaikum wr wb
saya senang sekali dengan artikel yang bapa tulis,menurut saya tulisan bapa sangat bagus sebagai contoh untuk remaja saat ini yang kurang ilmu pengetahuan dalam berpacaran,dan juga dengan tulisan bapa ini dapat menyadarkan remaja -remaja yang sedang haus dengan cinta sesaat.

Anonim mengatakan...

nama : Nuridah
Kelas: XI IPA 3
assalamu alakum Wr.Wb
pa menurut saya tulisan bapa sangat bagus sekali,saya senag sekali membacanya,memang remaja saat ini sulit sekali dipisahkan dengan budaya berpacaran,dan tidak jarang pula gaya berpacaran mereka menyimpang jauh dari pandangan islam,banyak para remaja mencoba-coba melakukan hal-hal yang berbau jorok,ada pula yang sudah melakukannya,ada yang bilang jaman ini sudah semakin edan,ternyata pendapat itu betul terjadi,salah satunya adalah gaya berpacaran yang tidak semestinya,semoga dengan tulisan bapa semua remaja akan berubah,dari melakuakn hal yang tidak penting dengan gaya berpacaran mereka yang tidak lajim,menjadi gaya pacaran yang dipelajari oleh agama islam. terimakasih
wassalammualaikum Wr Wb.

Anonim mengatakan...

a

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan tulisan bapa tadi,
memang benar,bahwa di zaman sekarang pacaran bukan lah hal yang asing lagi,tapi sudah menjadi kewajiban di kalangan remaja,
apalagi remaja-remaja sekarang kalo pacaran,beuh...........melebihi dari sepasang suami istri,he...
tapi...kalo kita menyukai seseorang ci boleh ga pa?
ya....itu kan fitrah ya pa? he....
yah.....dari pada mikirin pacaran,mending juga kita mikirin rumus-rumus MTK ma FISIKA,he..
gmn ya....boleh-boleh ja ci kita pacaran,asalkan masih di batas kewajaran aja,ya..kaya sahabatan ja lah,harus saling mendukung satu sama lain,ya..kita saling ngasih motivasi ja,biar semangat belajar,shalat,pokoknya yang positif,
tapi,kalo bisa ci jangan pacaran dulu ja lah..

NAMA : Aprilianti.W
KELAS : XI IPA-3

Anonim mengatakan...

NAMA : DERY NURFIAN. P
KELAS : XI IPA 2

Assalamualaikum Wr. Wb

saya sangat setuju dengan artikel yang bapak buat karena pacaran adalah kata yang tidak bisa dipisahkan dari para remaja dan berpacaran itu dapat menimbulkan maksiat, remaja zaman sekarang beda dengan remaja zaman dahulu (wong bengen). remaja zaman sekarang terlalu menirukan budaya luar negeri(bule) dan hanya buat gaya-gayaan padahal mereka belum tahu apa dampak kedepannya. tapi ada juga cara berpacaran yang tidak menimbulkan maksiat asalkan kita dapat mawas diri contohnya pacaran hanya untuk memacu kita pada pelajaran contohnya : yang tadinya remaja itu oneng menjadi pintar karena pacarnya itu pintar sehingga ia malu karena kalah dengan pacarnya tersebut.
mungkin itu saja komentar dari saya kurang lebihnya terima kasih.

wassalamualaikum Wr.Wb

Anonim mengatakan...

NAMA;DANNY ZULKARNAEN
KELASS;IX IPA 4

Saya atuju banget dengan artikel yang Bapak tulis, memang benar sekali REMAJA di jaman sekarang sangat melekat dengan yang namanya berpacaran, dan remaja sekarang ini melakukan gaya pacaran yang sangat menghawatirkan sekali, dekat sekali dengan yang berbau sexx, inipun akibat dari kemajuan tecnologi informasi yang sangat pesat sekali, budaya barat pun bisa mudah di akses melalui internet,mukin remaja bisa gito, juga karna kebanyakan menonton sinema or film, sinetron REMAJA yang sangat melekat dengan percintaannya, aku minta teman-teman semua termasuk aku juga jika berpacaran jangan melebihi batas normal, jangan sampai masuk lubang hitam.. masa depan kitra masih sanat panjang untuk meraih suatu keberhasilan dan kesuksesan,,,

Anonim mengatakan...

Waduh... Kalo ngomongin pacaran dalam Islam bingung juga neh...

Anonim mengatakan...

Saya sependapat dengan apa yang bapak tulis. Tentunya semua itu berdasarkan fakta yang ada. Berpacaran tidak di larang karena merupakan proses pembelajaran untuk berumah tangga,tetapi kita juga harus memperhatikan norma sosial,agama dan hukum yang berlaku. Mereka yang melakukan seks before Marriage mengaku melakukannya atas dasar cinta. Menurut saya persepsi itu salah,karena cinta itu suci dan tidak sepantasnya kita mengatasnamakan cinta untuk perbuatan yang tidak senonoh. Sebaiknya kita mencintai seseorang karena Allah,cinta karena Allah itu akan abadi,dan juga kita tidak akan berani melakukan sesuatu yang di larang oleha agama. Kita masih muda buatlah hal yang bisa membanggakan orang tua dan orang-orang terdekat kita. Ingatlah kita hanya makhluk lemah di mata Allah yang tidak mempunyai daya dan Upaya.
Nama: Dedy Murdiono
Kelas:XI IPA2

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan blog Bapak....
yang membahas tentang dunia remaja...
Memang masa remaja adalah masa yang sangat....sangat.... mengasyikan....
dimana seorang remaja mulai tertarik dengan lawan jenisnya.....
Yang jelazzzzz... N yang pastinya, dunia remaja memang tidak lepas dari yang namanya "PERGAULAN BEBAS" oleh karena itu kita sebagai remaja harus bisa mengontrol diri agar kita tidak terjerumus dari yang namanya "PERGAULAN BEBAS"....
Nama: Aliyatus S
Kelas: XI IPA4

Anonim mengatakan...

Saya sependapat dengan artikel yang bapak tulis. Pahala vs Dosa, pada konteks Remaja Bercinta menarik untuk disimak. Ketika kita remaja kita merasa bagaikan seekor burung lepas bebas yang menyaksikan keindahan ladang-ladang dan padang-padang rumput dan mengharap terbang di langit yang lapang untukmendekapkan rasa kasih,angan-angan dan harapan yang semuanya tak terlepas dari rasa cinta.Cinta adalah sesuatu yang hakiki di miliki oleh manusia,salahlah orang yang mengira bahwa cinta itu datang karena pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus tapi cinta itu adalah pesona jiwa. Tapi reaktor berbanding terbalik,persepsi cinta pada kontek ini berbeda, remaja memilih Istilah cinta dari pada sayang karena mereka cinta karena rasa(Feel) yang selalu identik dengan syahwat, sehingga tak heran jika mereka terjebak pada lembah-lembah kemaksiaatan yang hukum-hukumnya di larang agama,dan melanggar norma sosial,asusila,bahkan agama. Kebanyakan juga remaja sekarang berpacaran meniru Budaya Barat yang tidak cocok dengan kepribadian orang Indonesia. Saya harap dengan adanya artikel ini remaja-remaja dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan. Rugikan kalau masa Muda kita terbuang dengan sia-sia hanya untuk hal yang tidak bermanfaat?
Nama: Anita Juliyanti
Kelas: XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum....
Saya setuju dengan tulisan yang Bapak Tulis tentang "REMAJA BERCINTA; PAHALA VS DOSA" seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan remaja sekarang ini sudah melewati batas kewajaran,,,,, Dimana remaja sekarang ini sering melakukan sesuatu tanpa memikirkan akibatnya.
mereka hanya memikirkan kepuasan sesaat..................
kita sebagai remaja islam seharusnya, bertindak sesuai kaidah dan norma yang berlaku dimasyarakat, agar tidak terjarumus....
Wasalam
Nama:Melawati
kelas: XI IPA4

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb
Saya sependapat dengan artikel yang ditulis Bapak,PAHALA Vs DOSA dalam konteks ketika remaja bercinta.
Masa remaja dengan segala kesenangannya dan tentu menyesalkan berlalunya semua itu,mereka berbicara tentang tahun-tahun antara masa anak-anak dan masa remaja sebagai masa keemasaan,yang bebas dari rasa duka dan segala aturan,namun..... Aku menyebut masa itu sebagai masa duka yang bisu,yang jatuh laksana benih dalam hati ini dan tumbuh bersamanya serta tidak dapat mencari keluar kedalam dunia ilmu pengetahuan.
Hasrat untuk mencari teman hidup merupakan hal yang manusiawi dan lumrah,dilakukan oleh tiap pribadi insan,ditandai atas dasar ta'aruf,remaja mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi semua itu.
Namun sayang,persepsi ini tidak diaplikasikan positif dalam kehidupan remaja.
Mereka mencintai seseorang bukan karena allah,tapi semata karena nafsu sesaat,sebagian besar orang mengatakan berpacaran dapat mendatangkan inspirasi kehidupan,namun,dibalik tabir itu jutaan nista terkabung didalamnya,hingga menjadi pemujaan cinta.bahkan lebih extremenya remaja pada era ini indonesia khususnya yg memiliki adat ketimuran mengadopsi budaya barat yg separatis dan liberal misal:gaya adat ciuman,hubungan intim dg sang pacar dan sebagainya.
secara keseluruhan berpacaran condong mengacu pada perbuatan hina dan dosa,dengan kata lain dosalah pemenanglah ketika kita berpacaran.
cinta adalah satu-satunya kebebasan didunia,karena ia membangkitkan semangat yg hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alampun tak bisa mengubah perjalananya.
ketika kita menyayangi seseorang "CINTAILAH SESEORANG KARENA ALLAH,BUKAN KARENA NAFSU SESAAT". maaf pak telat.....
wassalamualaikum wr. wb
Nama:CARYONO
Kelas:XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Yes I Agree With you...
Tulisan yang Bapak buat, yang membahas Dunia Remaja yang lebih lengkapnya "REMAJA BERCINTA: PAHALA VS DOSA" Memang sangat menarik sekali bwt dibaca...,
Pacaran???? Apaan tuch????
Waduh... Memang nih gak asing lagi didenger bwt kita-kita sebagai Remaja... Haduh... bingung juga klo harus komen tentang Topik semacam ini...
Dunia remaja memang Dunia yang bwt kita bimbang, disatu sisi secara agama pacaran gak dikenal sama sekali... Tapi disisi lain, udah jadi kebutuhan kita nih....
Nah, Dunia remaja juga identik dengan yang namanya "PERGAULAN BEBAS" dimana Remaja sering sekali melakukan sesuatu tanpa memikirkan dampak dan akibat yang kita lakukan.....
Yang jelas... selama kita Pacaran sehat no problem atuh.... selama kita bisa kontrol diri dari hal-hal yang bakalan menyesatkan kita... N bisa ngebuat kita lebih Rajin Belajar, Pandai Menabung, Bisa setia dengan Pasangan. sapa tau atuh... kita jodoh ama pasangan kita....
N jangan coba-coba melakukan hal -hal yang tak sewajarnya kita lakukan N kita juga hasus bisa " SAY NO SEXS BEFORE MARIAGE"
Nama: Alvian Pristy
Kelas: XI IPA4sa

Anonim mengatakan...

Assalammu'alaikum wr.wb
Saya sependapat dengan blog yang bapak tulis,mungkin tema tersebut sangat cocok sebagai pijakan kehidupan remaja dimasa ini.
Sebagian besar remaja meng_amieni semua opini dan realitas yang ada bahwasannya berpacaran menimbulkan efek-efek negatif dimana dampaknya bisa dirasakan dipenghujung waktu yang imbasnya penyesalan.
Mungkin istilah SAYANG lebih tepat dari sekedar kata-kata cinta.berdasarkan artikel ini SAYANG lebih murni layaknya air yang belum terkontaminasi oleh polusi,menyayangi tidak harus mencintai kita hanya menuangkan rasa itu dalam kedalaman hati luhur berbeda dengan CINTA.Ketika kita mencintai seseorang kita tidak hanya menyayanginya bahkan kita juga merasa memilikinya dan seluruh yang dimilikinya diberi stigma bahwa kepunyaan_nya kepunyaan kita juga,inilah yang menimbulkan problema kehidupan remaja mereka malah terjerumus dalam lembah kemaksiatan yang penuh dengan lumuran dosa.Dan ini merupakan fenomena suram dalam potret kehidupan remaja..
Realitas yang ada ketika kita bercinta tak jarang kedua insan tersebut diikuti dengan variabel-variabel ngapa-ngapaen.Dan varuabel ikutan itu diantaranya:pegangan tangan,berpelukan,ciuman,melakukan hubungan seksual,dan hal itu dianggap biasa oleh mereka-mereka yang sering melakukannya dan menjadi penyakit yang patalogis dalam masyarakat sekaligus meresahkan warga sekitar.
Dari hal ini kita dapat mengambil kesimpulan jelaslah bahwasannya berpacaran merupakan perbuatan yang nista dilakukan bahkan gaya pacaran yang berlebihan menimbulkan efek jera bagi yang melakukannya.
Saya berpesan bagi saya sendiri dan semua remaja islami diseluruh penjuru dunia "JANGANLAH KITA MENYERAHKAN MASA MUDA KITA HANYA UNTUK KEPUASAN SESAAT,SELURUH JIWA DAN RAGA INI KAN KU SERAHKAN HANYA UNTUK SUAMIKU" sampai saatnya tiba kita akan dapat menampik semua problema kehidupan remaja di era transisi ini,dan semuanya bermetamorfosa menjadi ibadah dan celengan pahala untuk diakhirat nanti.

NO SEX BEFORE MARRIED......
Wassalammu'alaikum wr.wb
Nama:Dian Apriyanti
Kelas:X1 IPA 2

Anonim mengatakan...

assalamuallaikum wr.wb
Saya benar benar sependapat dengan apa yang bapak tulis. Menurut sayasih pacaran bukan berarti memiliki hak sesama pasangan, yg berarti seenaknya saja mau melakukan hal-hal yang negatif. Contohnya seperti sexs bebas, andaikata sicewek hamil belum tentu si pacarnya mau bertangung jawab. dan sicewek pasti merasa rugi bangetsihh karena udah ngrasain yang gituu dech, yg cowoknya sih gac ngrasain rugi. aku minta khususnya pada remaja 2009 untuk selalu ingat pada dosa, karena yang namanya penyesalan slalu datangnya belakangan, oks thank you verymuch.
NAMA:ANHAR SETIAWAN
KELAS:XI SAINS FOUR

Anonim mengatakan...

artikel bapak sangat menarik, dan saya sangat setuju dg artikel yg bpk tulis. memang gaya pacaran remaja zaman sekarang tidak sedikit yg mendekati zina, tapi ada juga yg mengertikannya utk melatih kelak kita dlm berumah tangga. tergantung cara kita mengartikan pacaran itu seperti apa. kalau kita punya pacar mendingan cara pacaran kita yg sehat" aja.minimal buat penyemangat belajar. artikel bapak sangat bermanfaat utk membangun akhlak remaja zaman sekarang.
Nama : SUCI N.A
Kelas : XI IPA 2

Anonim mengatakan...

ya saya setuju dengan tulisan yang bapak buat, tulisan bapak banyak memberikan manfaat pada kita sebagai remaja. memang arti pacaran banyak di salah artikan oleh kalangan remaja sekarang yang menuju kearah hal yg berbau seks, tapi dg adanya artikel yg bpk tulis semoga sja kita bisa menilai mana yg baik dan mna yg buruk tentang arti pacaran.jangan menyalah gunakan teknologi, ya kita harus hati" dg teknologi yg semakin canggih yg dpt merusak ahlak remaja masa kini.
Nama : RANI H.M
Kels : XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Alhamdulilahi jaza kallahu khoiro..Pemaparan bapak memberikan gambaran dampak positif dan negatif bagi kaum muda seperti saya,sehingga saya bisa mengambil manfaatnya.."Ingatlah kebanyakan nikmat remaja itu banyak dosanya"
Nama:Ayu Ekha W.S
Kelas:XI IPA4

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan apa yang bapak tulis. Sebenarnya pacaran merupakan ta'aruf dalam Islam,perkenalan antara dua Insan berbeda dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada. Tetapi fakta berbanding terbalik dengan semua itu. Gaya pacaran anak muda sekarang lebih condong ke hal-hal yang berbau seks,itu semua di akibatkan masuknya Budaya Barat yang perlahan menggerogoti Budaya kita sendiri. anak muda sekarang menganggap tidak hebat jika berpacarn tidak di bumbui oleh hal-hal yang berbau seks. Semua anggapan itu salah,kita hidup berbandingan dengan norma sosial,agama dan hukum,hendaknya kita memperhatikan semua itu,terutama norma agama. jangan buang masa muda kita hanya untuk hal-hal yang jelas-jelas merugikan kita di dunia dan diakherat.

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan apa yang bapak tulis. Sebenarnya pacaran merupakan ta'aruf dalam Islam,perkenalan antara dua Insan berbeda dengan memperhatikan batasan-batasan yang ada. Tetapi fakta berbanding terbalik dengan semua itu. Gaya pacaran anak muda sekarang lebih condong ke hal-hal yang berbau seks,itu semua di akibatkan masuknya Budaya Barat yang perlahan menggerogoti Budaya kita sendiri. anak muda sekarang menganggap tidak hebat jika berpacarn tidak di bumbui oleh hal-hal yang berbau seks. Semua anggapan itu salah,kita hidup berbandingan dengan norma sosial,agama dan hukum,hendaknya kita memperhatikan semua itu,terutama norma agama. jangan buang masa muda kita hanya untuk hal-hal yang jelas-jelas merugikan kita di dunia dan diakherat. Maaf pak lupa di kasih nama..
Nama: Muhammad Yunus
Kelas:XI IPA2

Anonim mengatakan...

Saya sependapat dengan apa yang bapak tulis. Mungkin semua Muslim sadar kalau pacaran itu di larang agama,tapi saya pernah menyimak kalau pacaran itu merupakan ta'aruf dan proses pembelajaran untuk berumah tangga. Tapi kalau kita amati lebih luas tentang pacaran terdapat dampak positif dan negatifnya. Tergantung kita yang menjalaninya. Tentunya kita sebagai umat beragama tahu batasannya. Saya berharap pacarn itu tidak menimbulkan dampak negatif bagi siapapun yang menjalankannya. Demikian pendapat dari saya pak,kurang lebihnya mohon maaf.
Nama:Julia Krias D
Kelas:XI IPA4

Anonim mengatakan...

NAMA : NUR INDAH YANI
KELAS: XI IPA 2

Assalamualaikum wr.wb
Saya setuju dengan apa yang telah bapak tulis.Memang remaja sekarang tidak bisa lepas dari budaya pacaran,bahkan pacarannya pun sampai melampaui batas kewajaran.Tetapi mereka anggap semuanya biasa-biasa saja,bahkan mereka tak pernah merasa bersalah atau pun berdosa.
Parahnya banyak remaja yang telah menikah di usia muda gara-gara pergaulan bebas yang mereka anggap sebagai trend masa kini.
Saya berharap semoga teman-teman yang telah membaca artikel ini bisa tersentuh hatinya,untuk tidak melakukan (seks).
ingat perjalanan kita masih panjang untuk bisa mencapai cita-cita dan impian kita demi membahagiakan ke dua orang tua kita.
terimakasih........
Wassalamualaikum wr.wb

Anonim mengatakan...

micum,,

ea,I agree with U,sir...


pacaran?? ugb..
kt pacaran emang sgt fenomenal bg pr Remaja 'khususna'...
mrekalah yg b'peran aktif ddlm'y,,mk'y kbnykn yg mlakukan 'free sex' ntu mreka dg iming2 cinta..
sbnr'y pa sh arti pacaran wat mreka?
tp bnyk jg pr Remaja yg b'pedoman 'say no sex before married' I agree about this!
pacaran jg identik dgn 'ciuman',,kbnykn dr kta menganggap ciuman ntu smbol dr pacaran. kbnyk dr mreka jg blg 'wajar2 z lah.. nm'y jg org pacaran' jweh..

so,PACARAN=>PAHALA or DOSA??
cm xan sndri yg bs mnilai ntu!
slm kt msh mngartikan pacaran ntu s'suatu yg bs mmbuat dri kta lbh bae dg menjalani'y,why not?! slm pacaran ntu sndri msh swajar'y dlkukan oleh s'org Remaja..
kta hrus mrasa malu dg tndakan kta yg terbaek klo ja dunia mlihat motip yg mndrong kta mlkukan'y.. bner nda'?! ehehe
emang sh cinta ntu ky pnyakit 'campak',smua psti mengalami'y n ingin menyempurnakan'y dgn b'pacaran...

thnks to bpk Masduki yg udah ngsh pgtahuan nie..
kritik yg adil(membangun) mmberi smangat,kritik yg tak adil(merusak) tak perlu dhiraukan...

blog yg mmberi manfaat n b'nilai positif!

sangkyu..
semangat!
wasslam..
Ade Riswanti R
XI A 4

Anonim mengatakan...

kiki berkata:
saya setuju dengan index bapak,90% remaja didunia pernah melakukan hubungan seks,terkadang mereka berfikir,jika berpacaran tanpa ciuman ,seperti sayur tanpa garam,yang kaya lagunya INUL GETO LOCH He123x.bahkan diluar negri sana para wanita makin bangga jika tubuh mereka dipertontonkan,mereka berfikir"inilah aku"dan"inilah keseksian tubuhku",kadang mereka mengira jika mereka tidak melakukan hubungan seks dengan pacarnya"apa kata temanku".carilah pasanganmu seperti AIR,yang bisa melindungimu,yang bisa menyejukkanmu,yang bisa mensucikanmu.tapi para remaja jaman sekarang mereka hanya mementingkan penampilan dari luarnya saja.mereka tidak berfikir apa akibatnya.dalam index bapak saya membaca,pada umumnya para remaja lebih besar poinnya untuk mel;ekukan seks,dari pada tidak.dan semoga index bapak menyadarkan para remaja jaman sekarang.AmieeeeeeeeeeeN.......

KIKI ERNA RAHAYU
XI IPA 4

Anonim mengatakan...

saya setuju,karena remaja tidak melekukan seks remaja belum saatnya melakukan seks and seks ditantang oleh agama dan allah menyukai orang2 melakukan menikah,dan seks diharamkan ,an sangat di diharamkan banget melakukan hubungan seks sebelum menikah.INGAT,INGTA,TING.
TATI
XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Saya setuju dgn artikel yg bapak tuluis, remaja zaman sekarang ssulit di pisahkan dari budaya pacaran.Kebanyakan dari mereka meniru budaya luar .Tanpa tau Baik & buruknya remaja2 yg patuh pd larangan orang tua ddi anggap kuper dan ketinggalan zaman.Hal ini di akibatkan oleh kemajuan teknologi informasi yg semakin pesat.Dan bisa mudah di terima oleh generasi mudaq kita .Tapi,itu semua tergantung diri kita masing2 bagaimnaa kita menanggapi hal tersebut& mencernanya dalam ke hidupan sehari 2.Karena masa depan kita masih panjang.
Nama:Yulia Prastiani
Kelas:xI IPA 1

Anonim mengatakan...

saya sependapat dengan apa yang telah dijabarkan dalam tulisan bapak.budaya berpacaran dikalangan remaja sudah tidak asing lagi,bahkan diera global seperti sekarang ini kata"pacaran"bagi sebagian remaja amat sangat penting dengan alasan"tidak ada pacaran maka tidak belajar".so,pacaran bagi para pelajar mempunya arti tersendiri ada yang lebih condong kearah positif,ada juga yang kearah negatif,bagi sebagian yang kearah lebih positif mereka menganggap sosok pacaran sebagai penyemangat dan penggerak cara berfikir mereka agar lebih dewasa.namun tidak sedikit para remaja dalam saya berpacaran mereka lebih condong kearah negatif dan erat kaitannya dengan kata"seks bebas"seks bebas telah membudaya dika;angan remaja,banyak hal yang mendasari hal tersebut terjadi,mulai dari faktor eksteren hingga faktor interen.sebenarnya banyak cara agar seks bebas tidak lagi membudaya dikalangan remaja,seperti dengan diadakannya seks education dan lain sebagainya,so...mari kita perangi seks bebas dengan gaya berfikir kita yang positif dan hindari saya berpacaran yang berlebihan,Oki Cuy..........
RENIYAH
XI IPA 4

Anonim mengatakan...

SAya sangat setuju dgn apa yg bapak tulis.Pacaran di kalangan remaja saatini memang sudah kelewat batas bahka mendekati hal2 zina hl ini di sebabkan adanya kemajuan teknologhgi& meniru budaya2 baerat yang ztidak mencerminkan budaya islam.Saya berharap dengan artikael yg bapak buat,bisa membuat para generasi muda sadar & memahami bahaya dari pacaran tersebut.
Nama:Tuti liviana
Kelas: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan apa yang ditulis bapak masduki,karena saya sendiri sebagai remaja merasakan bahwa budaya pacaran sekarang sungguh berlebihan yang hampir mendekati zinah.bahkan ada juga yang sudah melakukan zinah.banyak fakto2 yang mempengarihi remaja berpacaran saat ini seperti budaya kebarat-baratan yang sudah mulai ditiru oleh kita,seperti yang dilakukan oleh beberapa artis ibukota,seperti anisoraya dan stef emanuel(yusuf iman),melakukan hubungan intim tanpa ada pernikahan alias kumpul kebo.tetapi tidak semua remaja melakukan pacaran dengan hal2 yang negatif.
semua itu tergantung kita menjalan menjalani suatu hubungan.yang terpenting kita bisa membedakan antara cinta yang tulus/cinta karna nafsu.
perempuan yang baik akan mendapatkan leleki yang baik juga dan sebaliknya.
HARGA DIRIKU ASET MASA DEPANKYU.TARARENGKYU.
BELLA INDRA PERTIWI
XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Menurut saya,Apa yang bapak tulis memang sangat menarik.Karena generasi muda saekarang gaya pacaran nya sudah melebihi batas kewajaran.Semua itu diakibatkan oleh kemajuan zaman yang ttidak dapat di filter lagi oleh para generasi muda. Maka dari itu saya mengharapkan dengan artikel yang bapak tulis dapat membuat para remaja sadar akan bahaya berpacaran.Untuk itu WASPADALAH !!!!!!!!!!!he....he...he
Nama: Sri Dianawati
Kelas: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan artikel yang bapak tulis, bahwasanya ketika remaja bercinta segala sesuatu tak sadar di lakukan dan hal itu di anggap lumrah oleh sebagian mereka akan tetapi mereka tidak berpikir panjang, imbas yang akan mereka terima.
Hal ini menurut saya perlu di tanggulangi dengan menggencarkan program seks education di sekolah bukan hanya pelajaran PAI saja, Biologi pun sangat menunjang dalam sub ini,sehingga mereka mengerti dan tidak menyalahgunakan alat-alat vital(seks).
"Masa muda kita masih panjang, janganlah merusak masamuda kita untuk kepuasan sesaat" Maaf pak telat..
Nama:Afrian Nugraha
Kelas:XI IPA2

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan pendapat bapak
mungking cinta jaman sekarang tidak mengenal lagi aturan" pacaran yang baik dan selalu meyepelekan aturan" itu
kebanyakan remaja sekarang mengikuti aliran barat dan melupakan aturan pacaran yang baik
dan remaja skarang cuma pengen senang" doang tidak memperdulikan apa yang terjadi

Nama: rina herminah
kelas:XI IPA 1

Anonim mengatakan...

oanta bukan audisi juga bukan sebuah seleksi,cinta datang dari lubuk hati tuk di miliki.jangan pandang cinta karena gengsi tapi lihatlah pada hati dan itilah cinta sejati.
pesan bijak mengatakan jangan kemakan hasrat duniawi,menoari pendamping bukan semeta dari materi tetapi dari akhlak yang baik.

Nama : Poppy Faradina
Kelas : XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Thats true,Akhirnya saya menemukan artikel yg menarik sekaligs bisa membimbingb saya SAya setuju banget pak sekarang itu zaman yang serba kompleks, ngga mau pacaran takut di bilang kuno ,pacaran takut ngga bisa jaga diri.Apalagi bagi mereka yang menganut paham 'jomblo no way".Zaman memang semakin modern.Tapi, sweharus nya ke moderenan itu,jgn malah membuat kita keblingeerb seharus nya kita lebih mengembangkan potensi kita ke arah yg positif.Masalah pacaran gampang kalau kita dah sukses nanti pasti ada yg mau dngan kita..kita ga usah obral sana sini.Jangan takut ga laku friend masa depan kita masih panjang.
Nama: Devi SEptiani
Kelas:XI ipa 1

Anonim mengatakan...

saya sependapat dengan bapak.
memang remaja jaman sekarang sulit sekali dipisahkan dengan yang namanya pacaran,karena sebagian dari mereka menanggap ketinggalan zaman kalau tidak mengenal yang namanya pacaran.Namun menurut saya kita tidak boleh mutlak menggap bahwa pacaran adalah yang menjadi prioritas utama yang menjadikan moral remaja bobrok,karena tidak sedikit dari mereka mencapai kesuksesan karena pacaran.Asalkan gaya pacarannya tidak melewati norma-norma yang yang
ada,khususnya norma agama.
maka dengan begitu kita tetap terjaga dan tidak terjerumus dalam hal-hal yang negatif.Dan selalu ingat ALLAH.
NAMA:DAYUANA PRATIWI
KELAS:XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Menurut saya pak apa bocae sih,?Tapi saya asetuju dengan artikel yang bapak ytulis,karna sesuain perkembangan zaman pacaran anak muda sekaprang nyelneh2. Tapi, meskipun begitu tetap aja banyak yang suka pacaran. BIARKAN KELAK DOSA yg bicara kali ya pak?he......he.....he....Tapi pak, kita sebagai anak remaja zaman sekarang susah buat pacaran secara islami, buktinya, banyak anak belum cukupb umur yang hamil sebelum menikah.Oleh sebab itu juga generasi penerus bangsa kita banyak yg hancu4r.Gimana nantuinya "INDONESIA".
NAma:Dian Ratna sari
Kelas:XI IPA 1

Anonim mengatakan...

saya sependapat dg bapak.
Zaman skrg kmbl lg kpd zaman jahiliyah,ssuatu yg diharamkn tetapi malah dilakukan.dan yg melakukan tidak pernah merasa malu dan berdosa. salah satunya yaitu PACARAN. pacaran dlm islam itu diharamkan bagaimanapun bentuknya. yg ada hanyalah proses taaruf...
ada yg bilang bahwa remaja yg tidak berpacaran itu tidak gaul.. itu salah besar..pacaran itu hanya milik bangsa barat..kita jangan sampe ikut ikutan gaya mereka yg menyesatkan.


Nama : Endah trimuliawani
Kelas :XI ipa 1

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan pendapat bapak, memang di zaman modern seperti ini pacaran gaya dalam remaja selalu mendekati hal-hal berbau sexs,dan jarang sekali remaja sekarang berpacaran dengan sewajarnya,mereka menganggap jika tidak seperti itu maka di anggap bukan anak gaul. Setiap remaja boleh pacaran, tetapi kita harus tahu aturan-aturan agama tentang pacaran, dalam dua insan yang pacaran akan selalu timbul cinta dan kasih sayang. " jangan pernah kita mempermainkan semua itu kana akan menimbulkan penyesalan, cintailah orang yang kamu sayang dengan tulus karna kamu akn merasakan kebahagiaan, setialah satu sama lain.
nama: NURYANA
kelas: XI IPA 2

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan artikel yang bpk tulis, karena sebagai remaja saya sendiri juga merasa kalau remaja itu tidak bisa jauh dengan yang namanya cinta yang erat kaitannya dengan pacaran. Menurut saya kebanyakan remaja sekarang gaya berpacarannya sudah keluar dari hal yang positif yang sangat erat dengan " wester cultur". sebagian remaja sudah pernah melakukan hubungan sex bebas, entah apa yang mereka pikirkan karena banya k remaja yang melakukan hal tsb tidak mempunyai alasan.
tp itu semua tergantung kepada kita, kalau kita sebagai remaja yang berpendidikan hendaknya kita ambil yang positifnya dunk.......!!
ya ga
WIEN CHINDRA DEWI
XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Asalamu'alaikum wr wb........!!!!!
Setelah saya membaca artikel yang bapak tulis, Saya merasa bahwa tak sepantasnya saya sebagai remaja bersikap pendek dan tidak memikirkan lebih luas tentang masa depan yang akan saya jalani,apa jadinya kalau kita pacaran hanya untuk pemuas nafsu belaka,hingga menuai akibat dari pacaran tersebut. padahal cinta itu suci,yang artinya saya setuju dengan bapak.sekian saja komentar dari saya,insya Allah dapat mewakili semua komentar dari teman-teman saya....terima kasih juga kepada bapak yang sudah mengingatkan kami para remaja tentang pantingnya menatap masa depan.apa jadinya kalau kita berbuat nekad seperti itu yang mengatas namakan cinta. kurang lebihnya saya minta maaf, wassalamu'alaikum wr wb........!!!!
nama: Ratni
kelas: XI Ipa 4

Anonim mengatakan...

Aq setuju sama artikel yang sudah bpk buat. Secara tidak langsung emang sekarang ini anak remaja udah keserang virus yang namanya pacaran.
Emang sekarang budaya pacaran udah gak asing lagi dan banyak juga dari mereka yang menggunakan gaya pacaran yang terlalu berlebihan misalnya mendekati hal yang tidak wajar yang berbau sex. Hal ini karena teknologi yang makin canggih dan kurangnya ilmu yang dapat menyadarkan remaja-remaja sekarang untuk lebih menjaga diri dari hal yang berbau kebarat-baratan agama sendiri udah banyak ngajarin untuk menharamkan yang namanya pacaran dan yang dihalalkan sebenarnya hanya ta'aruf. ya ga....
ouch, dan makasi pak buat artikel yang bpk tulis dan mungkin kita para remaja harus menghindari hal yang berlebihan dalam gaya berpacaran kita.......!!!
thk.......!!!
" HINDARI HAL YANG DAPAT MERUSAK MASA DEPAN KITA CUY"
AGUSTIN AWANDARI
XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan apa yang bpk tulis, dizaman yang modrn ini msa berpacaran skrng tak jauh berda dg or yang sdh menikah, mrka sdh brni melakukan sex bebas dg pasangannya sblm ad y pernikahan yg memang sungguh merugikan dirinya sendiri.
Gaya pacaran budaya barat pun sudah tak asing lagi di kalangan remaja seperti hal nya bermesraan di tempat umum, mereka tak lagi punya rasa malu thd orang2 di sekitarnya, karena memang mereka sudah terbiasa dg keadaan sprti itu dan teknologi yang menyuguhkan hal2 negatif jg turut serta dlm mempengaruhi para remaja dlm gatya berpacaran di zaman sekarang ini....
Ya sy berharap dengan tulisan yang di buat bpk dpt menyadarkan para remaja unutk lebih waspada dlm pergaulan supaya tidak terpengaruh dg hal2 yang negatif yg hanya akanmenjerumuskan kita kedalam kesengsaraan. ingat HINDARILAH SEX BEBAS....!!!
SISKA A
XI IPA 4

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan bapak. memang pada zaman yang seperti ini gaya pacaran para remaja sudah melampaui batas kewajaran. umumnya para remaja sekarang kalau pacaran itu pasti berhubungan dengan sex,gaya pacarannya pun sudah seperti gaya pacaran bangsa barat. padahal kita sebagai bangsa timur (Indonesia) dan beragama islam tidak sepantasnya melakukan hal-hal yang seperti itu. padahal masa depan kita tuch masih panjang,jangan sia-siakan waktu kita/ masa depan kita untuk hal yang tidak perlu..semoga dengan bapak menulis artikel bisa menyadarkan banyak para remaja..
" SAY NO SEKS BEFORE MARRIAGE "
nama: Daryuni
kelas: XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Saya setuju dg ap yang bpk tulis karena dizaman sekarang cara berpacaran itu sudah tak lagi batasnya'seperti halnya pasangan yang sudah menikah...............
mereka sudah berani melakukan hal-hal yg bisa di bilang tidak wajar...........
seperti halnya berciuman dpn umum,bhkan bermesraan yg lebih parahnya lagi hampir setengah dari kaum pelajar sudah pernah melakukan "ML" hal seperti itu mungkin didaerah barat sana ,sudah bisa di bilang hal yg sepele,tapi prilaku itu sdh memberikan dampak buruk bgi kita semua.apa lg para remaja seumuran qt yg bisa di blg rentan trhdp hal seperti itu . "hal yg buruk,yg berdampak atas kelangsungan bangsa qt ini"
coba bayangtkan.klo semua para rema seprti ini mgkn bisa di blg kiMAT SDH DKT
NAMA:ISVIOZELLA FADJRIANI
KLS:XIA4

Anonim mengatakan...

Saya sepndapat dg apa yag bpk tulis bahwasannyapacarn diklangan remaja bukan lah hal yang aneh lagi bahkan sudah menjadi sebuah budatya bagi sebagian remaja gaya berpacarab merekapun sudah kelewat batas dan cenderung mengikuti budaya barat yang sarat akan kebebasan. mungkin hal tsb salah satu implikasi negatif dari kemajuan teknologi. sebenarnya kemajuan teknologi tidak hanya menawarkan hal yang negatif saja. tinggal kitanya saja yang memilih mau yang negatif atau yang positif so semuanya kembali pd diri kita sendiri dan tujuan hidup kita karena kalau kita memiliki tujuan hidup niscaya kita tidak akan merusaknya dg hal2 negatif...
SAY NO TO SEX BEFORE MARRIAGE
MIFTAHUL JANAH
XI IPA 4

PINK mengatakan...

Assalamu'alaikum....'
saya setuju dengan itu semua....bukan hanya menasehati tapi juga mengingatkan kembali bahwa pacaran itu tidak ada positif dan keuntungannya samasekali dalihat dari sisi mana pun..memeng pada aman sekarang remaja terlalu bebas bergaul..sehingga nasehat seperti itu pun tidak di hiraukan, arinya harus ada usaha keras dari pihak keluarga dan sekolah...agar di usia anak pelajar khususnya siswa SMU dan mahasiswa..tidak melakukun sex bebas..karna berdampak buruk baga semuanya....aman sekarang remaja muslim dan non muslim sudah tidak ada bedanya lagi dalam berpacaran,padahal baga kaum muslim dilarang mendekati ini dan berpacaran itu mendekati zina...sekian pendapat saya terimakasih......

PINK mengatakan...

Mikyuuuuumhhh...

Bapaaa... saya sependapat lochh..

Remaja Bercinta,Paahala VS Dosa.. menurut saya sichh.. pacaran remaja zaman sekarang lebih banyak dampak dampak negatif ketimbang positifnya.
saya sependapat dengan tulisan bapak,pacaran itu perbuatan dosa yang mendekati zina. jika remaja aman sekarang, pacaran menganut asas PANCI(Pemerkosaan Atas Nama Cinta)otomatis merusak moral bangsa Indonesia, terutama kaum muslim. pacaran itu selain dosa, merusak iman, buang waktu, terutama fikiran. tak jarang pacaran mengurangi motivasi belajar.
pacaran zaman sekarang sudah menjadi trend bahkan gaya hidup modern, katanya. Menurut saya sichhh,,pacaran yang wajar2 ajah gituuuu..
Jangan sampe ech pacaran menganut asas PANCI dan terjerumus gaya pacaran FREE SEX bisa2 kita MADSU(Masa depan Suram).

Name Qyuu: Dede Faridah
class : XI IPA2

PINK mengatakan...

assalamualaikum wr.wb..
saya setuju dengan pendapat yang bapak kemukakan,pacaran remaja jaman sekarang sudah tidak sehat karena sudah tidak wajar dan mengikuti gaya hidup orang barat,kebanyakan dari mereka tidak memikirkan dampk negatifnya.kata mereka pacaran tanpa melakukan Smooch(BERCIUMAN)Kurang afdol .. katanya katro lahh atau apalah gityu.. padahal kalau kita fikikan lagi pacaran itu buang2 waktu,kurang kerjaan,buang pulsa... mending langsung ta"ARUF Zaa ,,gara2 pacaran bisa hamill iich jangan sampe dech

nama ; ULFAH NURMAYU
KeLAS ; XI IPA 2

Anonim mengatakan...

VERY....VERY GOOD.....,
Menurut saya yang namanya pacaran memang sudah melekat di tradisi anak muda sekarang.malah kata teman2 kalo ga punya pacar tuh ga gaul..?!
jujur ce,happy juga suka sama yang namanya pacaran biz asyik ce...?HE...he....,

Salam hangat,
Happy a.k.a YAO down
XI IPA 4
Tha...Tha...,

Anonim mengatakan...

mixoemm
saya setuju dengan pendapat bapa, ini sih menurut saya,, emang bener sih kalo kita pacaran ga boleh mendekati seks "setuju buanget" tapi kebaynyakan gini loh pa', emang ada anak remaja zaman sekarang tiap kali pacaran ngga menuju pada arah seks.
tapiii,, meski ngga menuju pada arah seks kadang-kadang mereka ngerasain kangen. kira-kira kalau kangennya pengen di pegang tangannya sih boleh ga pa.?
and kira-kira itu dosa ga pa.?
saya sih ga munafik, cause sekarang juga saya lagi ngejalani pacaran tapi saya ngerasa hubungan yang saya jalani ngga seperti apa bapa tulis.
Nama : Yeni susanti
Kelas : XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Halllow bapa,,, mixoem..
saya cih setuju-setuju aja dengan pendapat bapa, soalnya kalo pacaran sampe menjerumus kesitu, itu sih bukan namanya pacaran tapi ajang untuk memuaskan hawa nafsu kalee..
ya tergantung kitanya juga cih, kalo kita pacaran itu hanya untuk memuaskan hawa nafsu atau apa.?
kalo pengen sekedar memuaskan hawa nafsu mah ngapain pacaran? langsung aja kawin sana, kalo udah kawin kan jadi halal tuwh.. iya ga pa.??hee..
jadi, bagi para remaja khususnya pelajar yang udah dan lagi pacaran jangan sampe ngelakuin hubungan yang seperti ntu tuh,, ih ga banget deh..!! apa kalian ga punya cita-cita untuk masa depan tah.??
ok ngga..???
Nama : Youla Ayukresna Bp
Kelas : XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum.........
Saya sependapat dengan blog yang Bapak tulis. Memang benar,zaman sekarang remaja itu identik dengan pacaran.Bahkan pacaran itu sudah menjadi hal yang lumrah bagi kaum remaja.Banyak remaja yang mengaplikasikan gaya pacaran mereka melebihi batas kewajaran. padahal kita tahu,bahwa didalam agama islam tidak ada yang namanya pacaran.....Tetapi,remaja sekarang tidak memperdulikan dengan semua itu. Kebanyakan remaja sekarang mengatasnamakan pacaran sama dengan ta'aruf. Padahal kalau kita lebih mendalami pengertian dari pacaran dengan ta'aruf itu beda.
Yang pasti....................
lebih enak juga "pacaran setelah menikah". Semuanya menjadi ibadah... dan yang pastinya dapat pahala. Bagi remaja yang sampai sekarang ga punya pacar,jangan berfikiran kamu_kamu ga laku. Malahan kamu hebat lho..... bisa mempertahankan keimanan kamu,ga goyang_goyang gitu......
Toh....meskipun ga punya pacar,ALLAH sudah mempersiapkan jodoh buat kita.


Hidup JOMBLO.................!!!
:-)


Nama: Triyani Ayuning Tias
Kelas: XI IPA 3

cecicicuit mengatakan...

cinta, cinta, cinta dan cita itulah yang menjadi problema anak muda sekarang.
"mungkin" bagi anak muda sekarang, cinta tak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Tapi, setiap individu memandang cinta tersebut memiliki pemahaman yang berbeda.
Namun, diantara mereka ada yang mengaplikasikannya kearah yang positif dan ada pula kearah yang negatif.
saya teringat dengan lirik lagu band dari dalam negeri yang tidak bisa saya sebutkan, karena saya takut di bilang promosi. he he he . . .
yang berbunyi " semua karna cinta kumenangis, semua karna kutertawa, semua karna cinta,karna cinta,, bla bla bla ". uwis weruh ora pak lanjutane kuh jadi, ora usah diterusaken !!!
jadi, cinta bisa membuat kita senang dan bisa membuat kita sedih.
uwis ya pak, uwis bengi.
assalamu'alaikum . . .


NAMA : ANANDA YESI A.S
KELAS : XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Asslmualum bapak...ni ingsari mau koment tentang tulisan bapak,saya setuju dengan apa yang bapak tulis Memang remaja jaman sekarang sulit dipisahkan dari budaya pacaran,dan tidak jarang pula gaya pacaran mereka mendekati hal-hal yang berbau seks.oleh karena itu para remaja muslim harus dibekali dengan ilmu-ilmu agama khususnya,untuk membentengi diri mereka dari ke dloliman dan hal-hal yang fasik,sehingga hal itu tidak akan menjerumuskan remaja muslim saat ini dan juga generasi yang akan datang kedalam kemungkaran.
By : INGSARI(XI A 1)

Anonim mengatakan...

menurut saya artikel bapak tentang remaja bercinta ;pahala vs dosa sangat menarik dan bagus.Saya juga setuju dengan apa yang bapak tulis.remaja sekarang memang 90% sudah tahu apa itu pacaran.dan tipe pacaran remaja zaman sekarang sudah melampaui batas.Dan juga pacaran sudah menjadi budaya remaja sekaramg.Oleh karena itu,pacaran sulit di jauhkan dari kehidupan remaja sekarang.padahal remaja tahu bahwa pacaran itu merupakan perbuatan yang mendekati zina,tapi mereka tetap melakukannya karena takut di anggap tidak gaul oleh teman-temannya.semoga artikel bapak berguna,dan menjadi panutan bagi remaja sekarang.
By: EYI SUMERI (XI A 3)

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum,Bapak.afwan mo komentar nih,Pak..Tulisan Bapak bagus...banget!judulnya "anak SMA banget"...Kalau menurut Afwan sih, pacaran tuw boleh2 aja...Asalkan jangan melewati batas2 yang telah ada...memang sih,zaman sekarang tuh serba susah...Kalau pacaran,seringnya terperosok dalam lembah2 dosa..Tapi kalau tidak pacaran,sering diolok-olokin ga normal lah,suka sesama jenis,or bagaimanalah mereka bilang..Sekarang tinggal gimana kita untuk me-manage-nya..Semuanya berpulang pada individu masing-nasing..Pilih yang dosa atau yang paahala..Pokoknya setuju lah sama yang ditulis oleh Bapak.Sekian komentar dari Afwan..

Nama : Mohammad Afwan
Kelas : XI IPA 3

Anonim mengatakan...

menurut saya,,,,pacaran itu boleh saja asalkan tidak melanggar perintah agama. karena pacaran itu seperti perantara antara bertemunya jodoh, allah sudah menjanjikan mempunyai jodoh asalkan mau berusaha dan yakin untuk mendapatkannya. bagiku pacaran adalah sebuah warna yang ada di kertas putih, karena cinta bisa menjadi sebuah noda dikertas itu tapi dilain pihak warna-warna di kertas itu jika ditata dengan baik akan menjadi sebuah seni yang indah

nama: Taswin .W
kelas: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan bapa. karena kebanyakan komunitas remaja adalah orang bodoh, mereka mau saja di bodohi oleh teknologi dan informasi dari barat yang mempunyai misiuntuk menghancurkan islam. karena persenjataannya kurang memadai, jadi mereka malakuan percobaan kecil dengan menaburkan benih racun yang dinamakan dengan pacaran, yang bisa menghancurkan islam walaupun lambat tapi pasti. pacaran itu sebenarnya di haramkan karena di agama islam memandang mata lawan jenis saja sudah disebut dengan,apa lagi di dalam pacaran yang ada saling berpegangan tangan dan berciuman, jadi semoga saja para remaja jangan mau menelan lebih dalam lagi racun yang dari barat, yang menginginkan kehancuran islam.
nama: nurhasan Arifin
kelas : XI IPA 1

Anonim mengatakan...

assalammua alaikum
menurut saya pacaran itu dilarang. karen kebanyakan di dalam pacaran itu adalah sebuah tindakan-tindakan dosa. pacaran itu jika tidak berpegangan tangan itu bagaikan sayur tanpa garam yang rasanya hambar. sedangkan didalam islam berpegangan tangan yang bukan muhrimnya itu adalah dosa. jadi di pacaran itu kebanyakan dosa-dosa yang tidak dihiraukan oleh pelakunya.
nama: agus D
kelas: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Wr.Wb

Menurut saya kita lebih baik melakukan segala sesuatu apa yang ada di dalam kitab ALLAH (Al-Qur'an) dan sunahnya RasulAllah (Hadist).
Seperti hadist nabi yang melarang 2 sejoli ber22an laki2 perempuan karena yang ketiga'ya adalah syaithan, yg mana setan itu musuh yg jelas bagi anak cucu adam. Saya juga pernah mendengar sebuah hadist/Al-Qur'an kodar manusia sudah ditulis sebelum manusia diciptakan, kalau tidak salah yaitu 4 kodar, salah satunya adalah jodoh seseorang. jadi tanpa berpacaran, jodoh sudah ditentukan oleh ALLAH.
lagiam kata cangcuters wanita itu adalah racun DUNYA.


NAMA: DAVID yafisham
kelas XI IPA 3

THANK'S FOR ALL

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan apa yang dikatakan oleh bapak masduki tentang remaja masa kini dalam bercinta yang kebanyakantidak tahu batasan mereka cenderung hanya memikirkan kesenangan semata tanpa berfikir akibatnya yang dapat menjerumuskan mereka kedalam jurang kemaksiatan yang kelak akan membuat mereka menyesal akhirnya MBA dweeh nah loh nyesel kan ? nah lebih aman mending pacaran setelah menikah tp jngan dulu punya anak repot tahu. . . . . ........ so,say no to sex before married keys...........
Nama:Dewi Fitriana
come from class:XI A 4

Anonim mengatakan...

assalamualaikum...
saye setuju bgt pa!karna menurt sya cinta bs di artikan sbgi rasa mengagumi seseorang,yang pasti y perempuan donk.tp stidak y pacarn itu penting jg,krn untuk lbh mengethui lbh dlam tntang org yg kt syangi.betul tidk pa?tp pacaran bkn di gunakan untuk kepuasan sesaat sj,tp kta beljar seprt sbgi makhluk Tuhan yang nanti y akn merasakan betapa nikmat sunnah Rasul itu! yaitu menikah ya pa ya?sy heran dgn jaman sekarang pa?kenapa org yg pacarn tu sangt mempertontonkn sepert org yang suami isteri sj?dan hanya untuk menyalurkan nafsu y aja.semoga aja yg baca Blog y bpk,bg para pecinta pacaran bs beljar dan jgn di ghunakan untuk kepuasan hati ja,apa lg melakuan yang di larang Tuhan.na'udubillamindalik..wassalam

NAMA :PUDIN SAPRUDIN (OCIZZZ)
KELAS IPA 4

Anonim mengatakan...

Bener banget apa yang bapak tuliskan tentang remaja bercinta pahala vs dosa yang sesuai dengan keadaan remaja zaman sekarang. Sungguh prihatin dengan keadaan remaja yang sedang dilanda rasa cinta dengan lawan jenis. Mereka menyebutnya dengan istilah pacaran,but kita juga must bersyukur still diberi rasa cinta sesama mahluk. Kadang kala remaja zaman sekarang mengartikan rasa CINTRONG itu hanya meginginkan seprnggal kesemuan yang terpancar indah dari raga,jasad, dan dunia belaka (cinta sahwat) bukan cinta yang menimbulkan rasa ingin menyambung tali salaturrahmi.
Apa lagi yang mempunyai pasangan,mereka tidak sadar apa yang diperbuat dan dilakukan mereka itu dapat merugikan salah satu dari mereka ataupun malah rugi semua.. Terutama pada pihak cewek yang telah melakukan hubungan sex diluar nikah.......
Nah, if hubungan sex before married sudah terjadi ,pasti setelah itu akan terjadi rentetan peristiwa yang menyakitkan, yaitu di kejar rasa berdosa lalu kemungkinan juga bisa kecanduan sex.. pada saat itu juga mereka dituntut untuk menikah disaat sebenarnya belum siap secara fisik maupun psikisnya.Usia kita terbatas guys,so suka sama lawan jenis harus sederhana,cinta apapun secara sederhana because masih ada cinta teramat istimewa yakni CINTA KEPADA SANG PEMILIK CINTA (ALLAH SWT).
teramat rugi if engkau mebgabaikannya...........

NAMA: Nurjannah MP
KELAS: XI IPA 4

minih mengatakan...

assalamu'alaikum .......
saya setuju dengan tulisan bapak karena memberi saya atau remaja lain pengetahuan tentang bagaimana remaja-remaja kita cekarang yang melakukuan hubungan yang lebih dari pertemanan "pacaran" yang terlampau batas dan keluar dari budaya kita yang dulu, sehingga remaja sekarang melakukan hubungan tersebut dengan se'enaknya aza.
semoga dengan remaja membaca tulisan bapak ini,remaja harus selalu bersikap kritis dan tanggap yang terjadi akibat perubahan global modernnisasi yang ikut berpengaruh terhadap budaya gaul yang dalah di artikan oleh remaja-remaja sekarang.Gitu aza komentar dari saya sebelumnya maaf ya Pak kirimnya telat yang penting dapat nilai kan ya Pak. he..he..he
NAMA: RAMINIH
KELAS:XI IPA 3

minih mengatakan...

gyyg

Anonim mengatakan...

bagi saya pacaran sahh-sah saja asalkan ada batasan,itu juga tergantung individunya.apa lagi di jaman sekarang yana mana remajanya serba tidak mau ketinggalan.takut di bilang tidak laku,lagian pacaran juga bisa di bilang pelariaan dari orang tua.

NAMA:FERLY
KLS ;XI IPA 3

Anonim mengatakan...

saya merasa pacaran itu tidak bisa di benarkan,karna pasti stiap yang berpacaran pasti mendekati dosa.

NAMA:IYAN S
KLS :XI IPA 4

Anonim mengatakan...

menurut saya pacaran itu tidak ada.seharusnya para orang tua langsung menjodohkan saja para anaknya supaya para anak sudah merasa telah mempunyai pasangan.

NAMA: RUDIMAN
KLS: XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Asslamualaikum....

Saya setuju dengan pendapat bapa karena ya emang bener...!!!
tapi kan pak dikit-dikit engga papa kan....???karena dalam masa remaja adalah masa di mana anak muda lagi mencari jati dirinya pak.....
Tapi saya juga agak contra dengan gaya berpacaran anak zaman sekarang karena gaya berpacaran anak zaman sekarang lebih cenderung kepada hal-hal yang negatif dan lebih menirukan gaya orang barat.



Nama :Rizqi Awaliyah
Kelas:XI IPA 3

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum pak
saya setuju dengan tulisan bapak ini karena memberi saya atau remaja tentang remaja dalam berpacaran yang terlampau bebbas dan keluar dari budaya dulu.Semoga dengan tulidan bapak ini renaja-remaja dapat mengambil sisi positif dan negatif dalam melakukan hubungan pacaran.
Sehingga remaja kita harus selalu bersikap krtis dan tanggap yang terjadi akibat perubahan global modernnisasi yang ikut brpengaruh terhadap budaya gaul berpacaran yang salah diartikan oleh remaja kita sekarang yang terlampau bebas dari batas kewajarannya. Makanya sebagai remaja kita harus pintar-pintar berfikir kedepan masa depan yang cerah... gitu aza komentar dari saya sebelumnya maaf ya pak telat kirimnya yang penting saya dapat nilai kan pAk. he...he...he
NAMA : RAMINIH
KELAS : XI Ipa 3

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum...

Saya sependapat dengan bapak karena agama melarang kita untuk tidak pacaran selma sebelum nikah,tapi........
Saya juga ingin merasakan indahnya jatuh cinta dan di cintai pak...lagian juga saya masih muda pak jadi saya lagi dalam proses pencarian jati diri,emang gaya anak muda berpacaran zaman sekarang lebih mengarah kepada hal-hal negatif dan lebih bahaya.karena,..bisa berakibat fatal.

Yunita XI IPA 2

Anonim mengatakan...

assalammualaiku pak....saya setuju dengan dengan artikel bapak karena memberi saya atau remaja lain wawasan tentang adanya pahala dan dosa dalam berpacaran ala remaja,karena yang saya tau pacaran hanya memberi dampak buruk/negatif saja bagi hidup kita(remaja)makanya kita sebagai remaja hrus selalu bersikap kritis dan tanggap yang terjadi dari perubahan globalisasi yang ikut brpengaruh terhadap budaya yang terjadi di sekitar kita.kita sebagai remaja harus bersikap positif untuk menghadapi masa depan kita yang akan datang bukanya ngurisin pacaran mululu....iu saja komentar dari saya sebelumnya maaf saya terlambat untuk mengomentari artikel bapak tapi.....................heeeheeeeee saya dikasih nilai yang baik.....


thank yooo pak

nama:raminih
kelas:XI IPA 3

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum Wr.wb
saya sependapat dengan artikel Bapak....
sebagai golongan transisional,para remaja selalu dipenuhi rasa ingin tahu dan remaja selalu berusaha untuk mengaplikasikannya dengan b'eksperimen....apalagi dalam dunia bercinta remaja selalu ingin b'eksperimen lebih dalam lagi tentang"Apa Artinya Cinta" Msalahnya yaitu bagaimana point of view para remaja ini ketika b'eksperimen dalam dunia CINTA...?point of view positif ataukah negatif?
Ada yang bilang "Dunia Bercinta Dunianya Remaja" Memang benar di era modernisasi ini siapa sih yang gak tahu bercinta,apalagi para remaja....Masalahnya,para remaja salah mengartikan apa itu yang dimaksud dengan Cinta,sebagian remaja mengatakan LOVE is SEKs...TIDAK MASALAH bagi remaja2 yg hidup di negara2 Barat....
Tapi itu MASALAH BESAR bagi remaja Indonesia yg memegang erat adat ketimuran dan sebagai negara islam terbesar....Disinilah sex education dibutuhkan,selain itu menurut saya PARENTING SKILL juga di butuhkan dalam hal ini.yang dimaksud di sini adalh didikan orang tua,karena pada zaman sekarang ini masih banyak orang tua yg menganggap seks adalah hal yang TABU untuk di perbincangkan,sehingga ketika ada anak remaja yg b'tanya "SEKS itu apa sih Mah, PAh....?"
dan orang tua menjawab "Huzzt PAMALI,kamu tuch masih kecil " Dengan jawaban yang menggantung seperti itu para remaja selalu tidak puas dan mencoba mencari jawaban lain yang lebih memuaskan dan anehnya ini membuat remaja semakin penasaran dan ujung2nya pengen mencoba apa sih SEKS itu...?jawabannya adalah dengan bercinta dimulai dari meraba tangan dan...ujungnya meraba-raba yang lain.Naudzubilahmindzalik...Jadi disini harus ada simbiosis mutualisme antara remaja,ortu dan lingkungan agar remaja tidak tersesat dalam lembah kenistaan Atas Nama Cinta
....
Jika menurut bapak brcinta memiliki dampak POSITIF,diantaranya:mampu membuat seseorang lebih hidup ceria,berbahagia dan bercinta mampu mengajarkan "take and give"serta "Sharing" maaf pak....saya kurang setuju...karena tanpa bercinta pun kita mampu mendapatkan semua itu dari orang2 terdekat dan kita sayangi contohnya ortu,sahabat,orang2 lain yg membutuhkan kasih sayang kita tanpa bercinta yang berujung seks...
jadi walaupun bercinta memiliki dampak Positif jika ujung2nya b'dampak negatif What For?
.....
I think LOVE IS PURE so seiring jalannya waktu jaga cinta itu jangan sampai ternoda,Sampai Allah mempertemukan kita dengan Muhrim yang di janjikan-Nya,...Hingga kita tahu "Apa Arti Cinta" Sesunguhnya...
.....
hehee....


MURNI RHAMDIANI
XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Keroppi say...
Artikel yang bapak buat sangat bagus. Saya setuju dengan pendapat bapak.
Dan menurut saya, sebenernya pacaran itu boleh-boleh saja aslakan tidak melampaui batas. Saya sndiri nggak munafik ya, Pak. Karena kalo saya bilang pacaran itu nggak boleh, tapi saya mempunyai orang yang biasa disebut dengan pacar dan jujur, saya sulit untuk menghilangkan hal pacaran ini.
dari sini, saya ambil pasitifnya aja dech, pak..
Tetapi remaja zaman sekarang hampir semuanya sudah mengenal budaya pacaran dan sulit dipisahkan dari budaya ini.Karena, kita bakal dibilang ketinggalan zaman kalo kita nggak pernah pacaran. itulah sebabnya para remaja mencoba mengikuti budaya ini.
apalagi sekarang.zaman udah moderen, truz kemajuan teknologi ditambah pengaruh budaya barat, remaja kita sudah melakukan hal-hal yang berbau seks. Dan hampir 75% remaja sekarang sudah pernah melakukan hubunganseks sebelum waktunya dan hal seperti itu sudah dianggap lumrah oleh para remaja moderen ini.
Dengan artikel yang bapak buat, semoga saja banyak remaja yang telah membaca artikel bapa mengetahui manfaat pacaran dan banyak yang sadar dari artikel yang bapak buat, termasuk saya sendiri kali ya, Pak..

The End...
Bye...Bye...


Name: Charoline FC (keroppi banget)
Kelas: XI IPA3

jelita mengatakan...

dengan membaca artikel ini saya mengetahui bagaimana cara berpacaran anak di jaman modrn " walapun begitu saya berharap kepada semua yang berpacaran tidak positif".
pa artikelnya top bgt dah.PACARAN VS DOSA IH SEREEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEM
NAMA ; RUSYATI
KELAS XI IPA I

jelita mengatakan...

menurut saya artikel ini bgs bgt dech dan menarik bagi para remaja yang pasti pacaran itu boleh ga yaAaa???????
Nama : Jelita RJ
Kelas XI IPA I

jelita mengatakan...

artikel ini top dah
wis ga pa ngetike
Nama : Siti Komariah
Kelas : XI IPA I

jelita mengatakan...

menurut saya arikel ini bagus dan menarik, banyak hal - hal yang positif yang dapat kita manfaatk
an
Nama : Khusnul Khotimah
Kelas XI IPA I

jelita mengatakan...

artikelnya top pa
tpi sory saya ga klar bacanya,
Nama : Siti Nurhayanah
Kelas : XI IPA I

Unknown mengatakan...

nama:irna petty regina
kelas:XIipa 3

assalamualaikum
duh...pa bhsanya berat bg tc.
smpe na bacany sampe jereng . . .
tapi bapa bner jg c... he,


na tao c kalo pcrn tc cm tmbh2 dosa j.p lg skrng na dh tao artikel bp yang ru j na baca.



na liat sendiri gimana anak-anak remaja sekarang,apa lagi kalau sudah menyangkut hal PACaRARAN !!!!!!!!!!!!!!!!!! banyk yang mengatakan bahwa pacaran itu hal yang wajar dan lumrah.bahkan di program2 televisi,radio banyak acara2 curhat tentang pacaran. malah mencari solusi untuk hubungan mereka agar tidak putus ditengah jalan.



semoga dengan adanya artikel yang bapa buat bisa menjadi motifasi bagi para remaja termasuk na senira bahwasannya kita sebagai remaja harus bisa menjaga diri dari maraknya pergaulan yang semakin bebas.



terima kasih..
wassalamualaikum...

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum

Saya juga sependapat dengan artikel yang bapa tulis,
Tapi budaya pacaran zaman sekarang sulit d hilangkan.......dan sudah menjadi kebisaan zaman sekarang,
Kita juga ungin menghindari budaya pacaran tetapi sangat sulit untuk menghindarinya,
Tapi kita juga,berpacaran dengan sewajarnya tidak berlebihan........
Kan namanya juga anak remaja,waktu saling suka antara perempuan dan laki-laki.
Jadi artikel bapa ini sangat menarik sekali........
Dan bagi teman2 yang sudah punya pacar jaga dengan baik-baik, Dan yang belum punya pacar jangan khawatir ga laku..coz allah sudah mempersiapkan jodoh buat kita......

NAMA : RANDI A.B
KELAS: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Assalamualaiku

Waduh.......artikel bapak ini keren banget, dan saya juga setuju dengan yang bapak tulis ini,
Dalam islam kan tidak ada ada yang namanya pacaran,.....
tapi untuk menghilangkanya itu sangat sulit,...masa sekarang masa remaja yang identik dengan perubahan baik secara fisik maupun dengan suka dengan lain jenis...
Pacaran sedikit-sedikit tidak apa-apa kan.....!!!! itung-itung belajar rumah tangga,he..he..he....
Untuk masalah menjaga diri kita itu semua tergantung dengan diri kita sendiri yang menjalaninya... Semu orang pasti pngin yang terbaik untuk dirinya......

NAMA : SISKA NOVIYANTI
KELAS: XI IPA 3

Anonim mengatakan...

nama :rahayu
kelas :XI A 2

asalamu'laikum wr.wb
saya setuju dangan apa yang telah bapak tulis,saya sependapat bahwa pacaran ada sisi positifnya bisa menghrgai orang lain,sabar,senang,dll yang telah di jelaskan.tp pacaran itu mendatangkan maksiat,karena dlm pacaran yng di lakukannya itu "ngapain-ngapain" dan itu zina.apalagi zaman sekarang pcaran itu telah membudaya sulit di cegah.pacaran itu kan gaya orang barat,islam tidak menganjurkan yang namanya pacaran,jika ingin mengenal seseorang dalam islam itu di namakan ta'aruf itu yang di anjurkan dalam islam.bukan pacarn,karena pacrn lebih berbahaya ,byk kejdian MBA or GBHN (gara2 bunting harus nikah)gara2 pacaran.

Anonim mengatakan...

Mikum.........

Ya seperti biasanya saya juga sependapat dengan apa yang bapak tuliskan........
Pacaran lagi, lagi-lagi denger kata pacaran lagi....membosankan tapi ya itu semua sudah tradisi remaja zaman sekarang....mau gimana lagi,....
semua orang pasti ingin mersakan indahnya cinta....
saya setuju dengan tulisan bapak ini dan saya juga setuju dengan pacaran......he...he....he....

NAMA : TRI WAHYU A
KELAS: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Saya setuju dengan apa yang bapak tulis. Remaja sekarang memeng tak lepas dengan yang namanya pacaran,mereka seperti bangga dengan status "PACAR"..Padahal di dalam pacaran terdapat pintu Dosa jika kita benar-benar tak mengaplikasikan ilmu agama yang kita miliki. Masyarakat sekarang menilai jika berbuat dosa itu hal yang biasa,lumrah,dan wajar,seolah mereka tidak takut dengan semua ketentuan agama yang ada. Termasuk remaja sekarang yeng kebenyakan melekukan Seks before married. Mereka tidak memikirkan akibat dari semua itu. Hamil,putus sekolah,dan tentunya membuat malu keluarga,yang lebih parah lagi kita harus mengubur semua cita-cita kita. Naudzubillah.. Buat semua Remaja jangan sia-siakan masa muda kita. Ingatlah akan susahnya hidup di zaman sekarang,zaman yang penuh globalisasi. Wujudkan mimpi-mimpi kita dan bahagiakan orang tua kita seperti mereka membahagiakan kita.
Nama:Suherman
Kelas:XI IPA2

Anonim mengatakan...

saya sependapat dengan artikel yang bapak buat.
karena remaja saat ini sulit untuk melepaskan budaya barat yang telah masuk ke dalam kehidupan remaja kita bahkan sudah mendarah daging.
mungkin ini semua berhubungan dengan kemajuan teknologi yang ada.
sehingga banyak remaja yang salah mengartikan tentang pacaran sehingga banyak pula remaja yang menikah dini.

semoga denaga artikel bapak banyak remaja yang mengetahui baik dan buruknya arti sebuah pacaran.
amiiiiiiiiiiiiin....

good bye.

from : Siti Nurhayanah
class: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

saya sependapat dengan artikel yang bapak buat.
karena remaja saat ini sulit untuk melepaskan budaya barat yang telah masuk ke dalam kehidupan remaja kita bahkan sudah mendarah daging.
mungkin ini semua berhubungan dengan kemajuan teknologi yang ada.
sehingga banyak remaja yang salah mengartikan tentang pacaran sehingga banyak pula remaja yang menikah dini.

semoga denaga artikel bapak banyak remaja yang mengetahui baik dan buruknya arti sebuah pacaran.
amiiiiiiiiiiiiin....

good bye.

from : Siti Nurhayanah
class: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Assalamualaiku.Wr.Wb

Langsung saja yach pa,
saya sangat setuju dengan artikel bapa,memang di zaman sekarang banyak anak remaja yang berpacaran tidak memakai logika.
tidak sedikit juga remaja yang melakukan hal negatif dengan mengalaskan atas nama CINTA.....

Nama : Darmi
Kelas : XI IPA3

Anonim mengatakan...

mixoem bapa..
ya menurut saya pacaran itu boleh-boleh aja, asalkan jangan membuat dosa. terutama melakukan hubungan seks, pacaran tuh sewajarnya ajalah.. emang sih pacaran tuh ga dapet apa-apa tapi membuat kesenangan sesaat. yang jelas dalam agama ga boleh kan.??
Nama : Siti jamilah
Kelas : XI IPA 1

Anonim mengatakan...

assalammu'alaikum wr.wb

sya stju dg smw kry" bpk. trutma mngenai phala vs dosa ini.....
mnrut sy smw yg bp kt mmng bnr,,krn rmja zmn krg ni sdh d bta kn oleh yg nm_y cnt bhkn rmj krg dh jauh mngnl yg nma_ pr'gauln bebas shngga p mn krg ni sdh hmpr tdk dpt bdkn lg mn yg nm_y pahala dan dosa,,krn zmn krg antr pahala dan dosa sdh hmpr sm persis..........

skian kmntar dr sy,,,,slku siswa bp sy mrsa bngga pny kpla skolah sprti bp???????
trm ksh pa ts sgl msk yg tlh bpa brikan lwat situs ni...........

Anonim mengatakan...

Menurut pendapat saya setelah membaca blog yg bapak buat entah kapan hari pembuatannya,saya setuju atas pemikiran bapak.. Bahwa pacaran sah-sah aja dilakukan namun kita harus tau batasan-batasannya.Bagi mereka pacaran adalah kebutuhan nafsu birahi,gaya pacaran mereka sama dengan orang luar.Kebanyakan mereka bermain fisik..
Remaja sekarang sudah dijajah oleh bangsa barat,banyak media yg membuat mereka menjadi seperti ini.Menurut saya pacaran adalah masa-masa pendekatan untuk menuju ke jenjang pernikahan.. Kebanyakan remaja sekarang menganggap pacaran sebagai ikatan pemuas nafsu sesaat.Apabila salah satu dari mereka sudah merasa bosan,mereka akan mencari pasangan yg lain untuk memuaskan nafsu sesaatnya..
Kita berharap semua pemuja pacaran bisa lebih tau batasan-batasan dalam pacaran..
Salam Olahraga...!!! Cayoo...
Nama : Firman Rian Triyanto
( Si Ujung Tombak )
Kelas : xI IPA 1 ( sPasI )

Anonim mengatakan...

Pacaran tidak dianjurkan dalam agama Islam karena mayoritas remaja sekarang beranggapan bahwa pacaran untuk mencari kesenangan semata atau berbuat maksiat bukan untuk melakukan ta'aruf atau perkenalan, jadi tidak ada pahala dalam bercinta yang ada hanya dosa.

Anonim mengatakan...

Pacaran tidak dianjurkan dalam agama Islam karena mayoritas remaja sekarang beranggapan bahwa pacaran untuk mencari kesenangan semata atau berbuat maksiat bukan untuk melakukan ta'aruf atau perkenalan, jadi tidak ada pahala dalam bercinta yang ada hanya dosa.


Nama :Anita Sylviana
Kelas:XI A2

Anonim mengatakan...

Menurut saya didalam agama Islam tidak ada yang namanya pacaran, tetapi di istilahkan dengan yang namanya ta'aruf.pacaran boleh tapi jangan sampai melewati norma - norma agama

Nama :Indah Widya Ningsih
Kelas: XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Saya spendapat dengan bpk.bahwa di indonesia dalam melakukan hubungan selalu meniru budaya barat. pacaran itu menurut agama emang dosa tapi remaja pada zaman sekarang sudah tidak perduli lagi dengan semua itu, bahkan pacaran remaja sekarang hapir sama dengan budaya barat, buktinya saja sudah banyak. contohnya artis di negara kita dari berpakaian sampai melakukan hubunan(pacaran)selalu meniru budaya barat dan tidak ketinggalan dengan hubungan seks dan semua itu di ekpos media sehingga masyarakat pun menurunya.
Pesan buat yang pacaran,pacaran jangan kelewatan batas,janganlah melakukan tindakan dosa besar kita masih muda dan kitapun masih cita-cita yang belum kita capai.
Nama:Rendi ade s
kelas:X1 ipa 1

Unknown mengatakan...

saya sih setuju-setuju aza pak. karna menurut islam pacaran itu gak boleh. tapi kalo hari gini kita gak punya pacar , apa kata dunia pak ?
pacaran sih boleh-boleh aja , asal jangan berlebihan. cuma untuk nambahin semanget belajar aza!
hidup pak masduki!
nama: agustiawan adi prastyo
kls: xi ipa 3

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan artikel yang Bapak buat. menurut saya gaya pacaran anak muda sekarang lebih melihat ke gaya pacaran orang - orang barar yg lebih vulgar..
saya turut prihatin dengan remaja masa kini, karena gaya pacarannya sangat berlebihan..
ME3RDEKA!!!!!!!!
pa??? mendi????

Anonim mengatakan...

pak, komen di atas punya :
nama: galih nurpermadi
klz: xi ipa 3

Unknown mengatakan...

tulisan bapak bagus.. saya setuju.
remaja zaman sekarang memang kental dengan yang namanya pacaran.
apalagi pacaran zaman sekarang,, sudah melebihi batas normal. terlaluuuu..

demikian pendapat dari saya.

teruslah berkarya !!! hhe....

nama: ginanjar
kelas: xi ipa 3

Unknown mengatakan...

saya setuju dengan pendapat bapak.,.,
zaman sekarang ini pacaran banyak yang mendekati seks..
aku hanya berharap kepada temen2 agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.Amien

nama:rico joharmanik
kelas:x1 ipa 3

Unknown mengatakan...

saya berterima kasih kepada ayah,ibu,guru2,satpam,dan tmn2..
baguss..
good..
ajibb..
artikel bapak bagus dan perlu di terapkan di kehidupan sehari-hari agar riko dan the gank insaf dan tau pacaran yang baik.
nama: pupung firmansyah
klz: xi ipa 3

Anonim mengatakan...

Vinni sependapat dengan Bapak...
Memang di jaman yang sudah mengikuti Trendi ini banyak sekali para remaja yang berpacaran kelewat batas..,biasanya gaya pacaran mereka hanya ingin mengikuti trendi...,mereka cenderung bebas untuk berpacaran...jarang sekali sekarang pacaran layaknya seperti saya seorang pelajar,,mereka terlalu bebas untuk pacaran,,cipika cipiki,inilah,itulah....huh,kalau sudah seperti itu mereka pasti akan melakukan yang lebih...maklum manusia tidak pernah puas....terimakasih bapak untuk artikelnya sangat menarik bagi saya.... ur the best my teacher,,,
NAMA : VINNI AYUNINGTYAS
KELAS : XI IPA 4

Anonim mengatakan...

Ass........
Yes,that's right about it!
memang benar remaja zaman sekarang salah memposisikan cinta,padahal cinta kita hanyalah kepada sang kholik,ortu kita,sahabat kita,bukan pada pacar kita yang bukan muhrimnya.
Mayoritas anak remaja,sampai anak-anak SDpun ikut menggemparkan dunia dengan cinta.
Cinta,,,
Terkadang kita dibutakan oleh cinta,namun degan adanya lensa kehidupan yang di dasari oleh ahlak,nilai-nilai agama yang kuat,maka kita bisa melihat dunia yang indah,dunia remaja yang penuh warna warni kehidupan,remaja yang terus eksis dalam dunia pendidikan.
Cinta,,,
seseorang yang sedang dilanda cinta(khususnya para remaja)mereka mengatakan bahwa cinta bisa mengobati penyakit seberat apapun.Tapi bagi kita obatnya yaitu dzikir.
Terkadang kita sebagai remaja juga ingin memiliki dan menggenggam erat sebuah cinta,tapi apalah gunanya kalau cinta itu berlandaskan hanya hawa nafsu belaka.
Dan setelah membaca artikel bapa diatas,saya sangat yakin cinta itu pasti ada,datang saat waktunya.Tak usalah terlalu jauh mencari cinta,karena Allah sudah mengatur semuanya siapa seseorang yang terbaik buat kita.Dan kita sebagai pelajar lebih baik fokuskan dulu pada pendidikan kita.
"dahulukan cita-cita dari pada cinta,tapi jadikan cinta sebagai pendorong cita-cita"
Thank,s bapa..
Wass....
Nama:Iyul yul yana XI IPA 3

Anonim mengatakan...

Ass........
Yes,that's right about it!
memang benar remaja zaman sekarang salah memposisikan cinta,padahal cinta kita hanyalah kepada sang kholik,ortu kita,sahabat kita,bukan pada pacar kita yang bukan muhrimnya.
Mayoritas anak remaja,sampai anak-anak SDpun ikut menggemparkan dunia dengan cinta.
Cinta,,,
Terkadang kita dibutakan oleh cinta,namun degan adanya lensa kehidupan yang di dasari oleh ahlak,nilai-nilai agama yang kuat,maka kita bisa melihat dunia yang indah,dunia remaja yang penuh warna warni kehidupan,remaja yang terus eksis dalam dunia pendidikan.
Cinta,,,
seseorang yang sedang dilanda cinta(khususnya para remaja)mereka mengatakan bahwa cinta bisa mengobati penyakit seberat apapun.Tapi bagi kita obatnya yaitu dzikir.
Terkadang kita sebagai remaja juga ingin memiliki dan menggenggam erat sebuah cinta,tapi apalah gunanya kalau cinta itu berlandaskan hanya hawa nafsu belaka.
Dan setelah membaca artikel bapa diatas,saya sangat yakin cinta itu pasti ada,datang saat waktunya.Tak usalah terlalu jauh mencari cinta,karena Allah sudah mengatur semuanya siapa seseorang yang terbaik buat kita.Dan kita sebagai pelajar lebih baik fokuskan dulu pada pendidikan kita.
"dahulukan cita-cita dari pada cinta,tapi jadikan cinta sebagai pendorong cita-cita"
Thank,s bapa..
Wass....
Nama:Iyul yul yana XI IPA 3

Anonim mengatakan...

Ass..
I agree wuth bapa!
Remaja zaman sekarang tidak lepas dg hal pacaran.Bahkanbukan usia remaja saja,sejak usia dini (SD)pun sudah mengenal apa itu pacaran,walaupun mereka belum mengerti apa sih pacaran itu?
Dan tulisa bapa kini,kami para remaja mendapat pengetahuan tentang apa pacaran itu?pacaran hanya bikin puyeng saja,lebih puyeng dari hafalan rumus-rumus fisika.Kan menurut agama islam,enakan juga pacaran setelah menikah lebih aman.
Thank's for all...
wASS..

Anonim mengatakan...

ASs...
Iagree with bapa!
Remaja zaman sekarang tidak lepas dg hal-hal pacaran.Bahkan bukan usia remaja saja,sejak usia dinipun sudah mengenal apa itu pacaran,walaupun mereka masih belum mengerti apa itu pacaran.
Dan tulisan bapa kini,kami para remaja mendapat pengetahuan ttg apa sih pacaran itu?Pacaran hanya bikin puyeng saja,lebih puyeng hafalin rumus-rumus fisika.Kan menurut agama islam enakan juga pacaran setelah menikah lebih aman dan damai.
Thank's for all...
Wasss..................
Nama:wiwn wintarsih XI IPA 3

Unknown mengatakan...

karena saya sudah mendengarkan ceramah bapak tentang Pemerkosaan Atas Nama Cinta atau biasa disebut PANCI, saya sudah mengerti dan setuju dengan semua artikel yang bapak tulis. saya berharap, murid2 bapak dan teman2 saya bisa mengerti dan memahami betapa berbahayanya FREE SEX dan PERGAULAN BEBAS.
cukup segitu saja komentar saya . .
terima kasih pak . . .

nama : feby dicky setya harjanggih
kelas : XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saya sependapat dengan yang Bapak tuliskan dalam karya ini. Yang Bapak tuliskan ini memang terjadi dalam kehidupan nyata, kehidupan yang selalu kita jumpai sehari-hari. Namun, saya kurang sependapat terhadap ungkapan Bapak tentang "menyayangi tidak harus selalu mencintai, namun mencintai pasti pula harus menyayangi". Pendapat saya, kebalikan dari pendapat Bapak yaitu menyayangi sudah pasti mencintai, tetapi mencintai belum tentu menyayangi. Seperti dituliskan Bapak, mencintai hanya untuk memenuhi nafsu syahwat belaka, namun menyayangi steril dari nafsu syahwat. Artinya menyayangi adalah rasa ingin melindungi dan memberi kasih yang tulus. Namun mencintai hanya ingin memenuhi nafsu syahwat saja, tanpa melindungi dan mengasihi. Contohnya pada lelaki hidung belang yang memakai jasa PSK (maaf). Dia sudah pasti mencintai (suka) terhadap PSK tersebut, namun belum tentu menyayanginya.
Demikian komentar dari saya. Mohon maaf apabila ada kata-kata saya yang menyinggung Bapak, tentu saja itu tidak disengaja.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Nama : Andi Alamsyah
Kelas : XI IPA 2

Figi mengatakan...

yah benar dengan perkataan bapak* ya iyalah * walo pun saya kelakuan ya karwek. kadang saya suka giman gitum liat para remaja yang kelakuanna liar. malah kalo sya ngelayab pas malem2 suka ngeliat cewe berjkerudung di gelap gelapnya

mungkin bapak bisa mengusulkan ke pemda untuk mengadakan Jam malam? biar kya di jman perang dulu2. walao pun sedikit memeksa se enggaknya buat kebaikan apa salah nya?

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Saya setuju dengan isi artikel bapak. Bahwa bercinta sebelum nikah tidak boleh,karena bercinta itu hukumnya haram.Kita sebagai umat islam harus mengerti atau menilai mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dilakukan.Maka kita harus menjauhkan diri dari
perbuatan maksiat, karena perbuatan maksiat itu berdosa. Karena sesungguhnya barang siapa yang melakukan perbuatan zina, akan dilaknat oleh allah SWT.
Bahwa zinah adalah hubungan kelamin (persetubuhan)antara laki-laki dan wanita diluar pernikahan yang sah, yakni pernikahan yang sesuai dengan ketentuan syarat. Bahwa zina termasuk perbuatan orang yang tidak beradab, perbuatan keji yang diharamkan ALLAH dan termasuk dosa besar. Allah SWT. berfirman:
Dan janganlah kamu mendekati zina, zina itu sesungguhnya suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk. Orang-orang yang melakukan zina termasuk orang yang merugi di dunia dan akhirat.

Nama : M. Tasripin
Kelas: XI IPA 4

Anonim mengatakan...

ass...
saya sangat setuju dengan artikel yang bapak buat, bahwa remaja zaman sekarang tidak mengenal dosa saat berpacaran dan hanya untuk mencari kesenangan saja, tidak peduli bahwa pacaran yang tidak sehat misalnya dapat menimbulkan terjadinya hamil di luar nikah. saya berharap dengan adanya artikel bapak ini dapat menyadarkan remaja zaman sekarang yang sedang berpacaran bahwa pacaran sebenarnya tidak identik dengan seks bebasatau apapun, pacaran yang seharusnya adalah supaya dapat memotivasi kita menjadi lebih baik.
NAMA : ABDULROHIM ALI
KELAS : XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Ass.....
artikel bapak sangatlah nyata dikalangan remaja sekarang banyak remaja lupa akan dosa. saat mereka berpacaran mereka hanya ingin mendapatkan kesenangan atau kepuasan semata dan juga remaja tidak malu-malu untuk meminta sesuatu yang dilarang agama. menurut saya berpacaran bertujuan untuk melatih diri untuk berumah tangga bukannya ingin mencobo-coba sesuatu yang dilarang. saya berharap remaja saat ini sadar dan berperilaku yang semestinya.
NAMA : ERLAN . P
KELAS : XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Bagus, judulnya menarik untuk dibaca, apalagi untuk kalangan pelajar seperti kita. artikel ini bisa membuat kita untuk dapat berfikir ulang dan menjadi pedoman hidup dalam bertindak di setiap langkah.
NAMA : SELLA D
KELAS : XI IPA 2

Anonim mengatakan...

"sangat menarik" untuk dikaji pada zaman sekarang... kita tau "dosa di anggap hal biasa" sehingga konsep dalam diri kita berubah, melanceng... sehingga perlu di luruskan kembali... di perbaiki... manusia pasti punya nurani... maka dengan artikel ini dapat menyentuh setiap orang tua, muda, janda, dan duda... sehingga konsep "dosa hal biasa" zaman sekarang dapat diluruskan... sehingga dapat mencegah perbuatan yang sangat hina ini.
NAMA : FAIZIN
KELAS : XI IPA 2

Anonim mengatakan...

Dalil-dalil yang bapak gunakan memang tepat sekali, jika kita mengartikan apa sichh hukumnya orang pacaran tuhhh...? Hampir dari semua ahli agama pasti menjawab “HARAM HUKUMNYA”… Karena agama hanya memperbolehkan kita untuk pacaran setelah menikah.. Karena sesungguhnya pacaran setelah menikah jauh lebih menyenangkan, menantang, menyusahkan dll… Pada saat ini, hampir dari seluruh remaja yang ada di Indonesia sudah mempunyai pasangan.. Menurut saya sekitar 75% dari remaja yang ada di Indramayu setiap pasangan sudah melakukan sesuatu yang berbau seks.. Untuk sekarang saya sendiri masih belum mengerti apa saja dampak positif dan negative dari pacaran..? Menurut teman saya dampak positif dari pacaran adalah “ belajar jadi rajin, hidup rasanya lebih bersemangat dan menyenangkan, rasanya nggak pernah kesepian”… Dampak positifnya adalah “kalo ada masalah rasanya males banget buat belajar, hati nggak pernah tenang, dan rasanya pengen mati saja”… Tapi saya juga punya teman yang berpendirian bahwa nggak ada sama sekali dampak positif dari pacaran, dia beranggapan bahwa pacaran hanya membuat dia nggak konsen dalam belajar, bikin pikiran dia nggak bias berhenti mikirin sang pujaan hati, dan pacaran hanya bikin hidup nggak karuan..

Nama : Rizki kurnia Agung
kelas : XI IPA 2

Anggie mengatakan...

artikel yang sangat bagus untuk dibaca terutama oleh kalangan remaja...
tapi pak..,ada juga yang mengatakan pacaran itu boleh-boleh saja asalkan tidak melenceng dengan ajaran agama...
saya jadi kepikiran,seperti apa pacaran yang sesuai dengan ajaran agama?
sedangkan dalam agama memandang saja tidak boleh!sangat susah sekali menerapkan pacaran yang tidak melenceng dari ajaran agama begitu...apa lagi jaman udah seperti ini...
lebih baik di hindari saja dulu...masih ada orang yang wajib kita sayangi daripada pacar...menyayangi ibu kita misalnya...
Nama:Winda anggi.s
Kelas:XI IPA I

Fafa mengatakan...

artikel yang sangat bagus untuk dibaca...
menurut saya lebih baik kita hindari saja dulu yang namanya pacaran,masih ada hal yang lebih penting lagi daripada itu.
Nama:Fatahul jannah
Kelas:XI IPA I

Anonim mengatakan...

seuju tidak setuju dengan pendapat bapak.karena di satu sisi agama mengharamkan yang namanya pacaran.Tetapi menurut perkembangan zaman,pacaran itu sudh dianggap biasa(lumrah) karena pengaruh budaya barat.Tapi yang saya sayangkan remaja sekarang memanfaatkan pacaran hanya untuk memuaskan nafsu semata.
pesan sat\ya buat remaja indonesisa.
jalankan hidup sesuai hati nuranimu,jalankan agama sesuai keyakinanmu,dan taatilah peraturan yang menurut kamu benar,karena semua itu adalah tuntunan hidup.

nama:NITA SUNITA
kelas:XI IPA 1

Anonim mengatakan...

salam olahraga. . .
saya setuju dengan pendapat bapak, karena gaya pacaran remaja zaman sekarang lebih mengutamakan nafsu semata, tapi pacaran boleh-boleh saja karena dengan pacaran kita bisa lebih semangat menjalani hidup.

NAMA: MOh.Rizky
kelas: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

OK tuch Pak tulisannya...memang remaja yg sekarang lebih cenderung seperti itu. kebanyakan karna terpengaruh oleh lingkungannya juga karna rasa ingin tau terhadap sesuatu yg baru. tambahin lagi pak tulisannya..yg lebih menarik geto...
uwis ya pak, keder komentare...@_@
nama:Arie A.S.
kelas:XI IPA 3

Anonim mengatakan...

Setuju BGT....!!!!!
Buat saya pribadi ce yg namanya pacaran th ga pnting.soalnya pacaran th bisa menyebabkan KANKER (kantong kering)... HeHe


By Tohari al Buchori
XI IPA 4

Anonim mengatakan...

pa ki wawan arif x1_ipa3 wong dewek . . . . .
saya setuju bgt dengan tulisan bapa. memang pa, dengan adanya kemajuan teknologi seperti saat ini dengan pengaruh budaya barat yang cenderung sangat bebas akan banyak mempengaruhi anak-anak remaja jaman sekarang. rued ya pa..............

Anonim mengatakan...

Nama;Anisah
Kelas;XI IPA 3

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Maaf telat,menurut pendapat saya pendapat bapa benar. namun bapa tidak menjelaskannya secara terperinci.

Pa,menurut saya apabila kita membahas tentang pacaran,tentu kita akan mengenal apa itu cinta.dan cinta itu seperti penyakit campak dan semua orang pasti merasakanya.Sedangkan pacaran adalah suatu ikatan atas dasar cinta yang terdiri dari dua individu yang berlain jenis.

menanggapi tentang gaya pacaran anak muda sekarang memang sangat signifikan mengaruh ke arah seks.dan tidak jarang pula di dalam pacaran itu banyak kepura-puraan.contohnya;jika bertemu dengan sang pacar ia selalu ingin tampil perfect.budaya pacaran sudah sangat melekat di kehidupan remaja,bahkan apabila ada seorang laki-laki yang belum mempunyai pacar mereka sering mengolok-olok dengan sebutan CUPU,TIDAK LAKU,dsb.

Gaya pacaran ala-ala barat sudah memberi pengaruh buruk bagi para remaja indonesia pada umumnya,sehingga ia lupa akan adat-adat ke timurannya.sehingga manambah jumlah prostitusi,aborsi,dan seks bebas di indonesia.

Sekian saja komentar dari saya,kurang lebihnya saya mohon maaf.

wassalamualaikum wr,wb

LILIS SURYANI mengatakan...

saya sangat setuju dengan artikel bapak karena sangat membangun bagi kita remaja

Unknown mengatakan...

hallo bapak,,,,,,,,,,,
ini salim.........

Unknown mengatakan...

Artikel ne menggambarkan tentang remaja masa kini...yang gaya hidup nya dah agak kebarat-baratan....Susah juga sih pak.....nasehatin mereka...tapi semoga dengan artikel ne.....kita jadi tahu...bahwa,.,,,,Kebudayaan tersebut memang bukan budaya islami.....

dita eka winanti mengatakan...

Nama:dita eka winanti
Kelas:XI IPA SSN1

assalamualikum.wr.wb.,...............................
Menurut pendapat saya.artikel yg bapak buat.sangat penting untuk dibaca anak muda sekarang.karena menurut pendapat saya remaja bercinta tidak ada pahalanya mungkin sedikkit tetapi banyak dosanya karena kita selalu bohong dengan pasangan kita.dan selalu menutupi kekurangan kita.jdi artikel yg bapa buat sangat bagus untuk dipelajari buat kita...............................................yawis pak.pegel ngetike......................................................wasalamualikum.wr.wb................awas pa nilaie.............

widiyani mengatakan...

Assalamualaikum....
pak ni suci.w
x1 ssN 1
Dari artikel bapak yang di buat ini sangat penting,apalagi kita masih remaja perlu lebih tau lagi tentang cinta secara islami.soalnya remaja sekarang meniru gaya-gaya yang tidak sepantasnya harus ditiru,mohon maaf seperti ciuman,padahal cinta merupakan ungkapan rasa cinta dan kasih sayang, terhadap pasangannya,bukan ciuman yang dianggap bukti arti cinta....seharusnya pacaran yang sewajarnya za,bener nggak pa?
wassalam........

Anonim mengatakan...

Assalamu'alakum..............

Nama :YASIR
Kelas:XI IPA SSN 1

Saya hanya mau mengatakan "LUAR BIASA". Di jaman sekarang jarang sekali orang yang berfikir mengenai hal tsb, bahkan mereka acuh tak acuh & lebih parah lagi mereka malah mendukung bahkan memfasilitasi hal tersebut.
Bukan hanya remaja, bahkan orang dewasapun sudah menganggap hal ini sudah lumrah di kalangan masyarakat yang sebenarnya mereka tak sadar kalau ini adalah tipudaya syaitan yang berwujud manusia. benar kata Nabi Muhammad SAW "Generasi terbaik adalah masa dimana ada Nabi Muhammad SAW di dalamya.
Masa Remaja adalah masa yang rentan akan kemaksiatan, masa yang senang mencoba hal yang baru yang belum mereka ketahui sebelumnya.
kita sebagai oarang muslim harus ingat bahwa "PEREMPUAN ADALAH TIANGNYA AGAMA"
"REMAJA ADALAH TULANG PUNGGUNG AGAMA" & "DO'A ADAALAH SENJATA PALING AMPUH"
Kita sebagai generasi islami harus menentang anggapan bahwa SEX BEBAS, HOMO SEX, LESBI dll itu di perbolehkan oleh agama, karena itu merupakan aggapan yang keliru.
"cinta & Kasih sayang sejati hanya dimiliki oleh orang tua kepada anaknya"
Dengan mengucapkan BISMILLAH......
Kita Bumi hanguskan SEX BEBAS, HOMO SEX & LESBIAN dari muka bumi!!!!!!!!!!!!!

Unknown mengatakan...

Remaja memang berfikirnya masih untuk jangka pendek saja, mereka tak berfikir bagaimana dengan kedepannya??
Menurut saya, pacaran tuh boleh" saja, asalkan kita tau batasannya....

memang benar, sekarang ini banyak sekali PANCI di antara kegiatan pacaran para remaja... Mereka yg pernah melakukannya pasti tidak mengetahui apakah makna kata 'SAYANG' dan 'CINTA' itu. Berarti mereka pacaran hanya untuk kesenangan semata atau hanya untuk membanggakan diri saja.. Mereka belum pernah merasakan indahnya 'SAYANG' dan 'CINTA',,,


bagi yg sudah mengetahui keindahan 'SAYANG' dan 'CINTA', bersyukurlah kalian...
Bagi yg sudah memiliki pacar, Berkacalah pada hati masing" apakah pacaran kalian di dasari oleh rasa 'SAYANG' dan 'CINTA' tidak????

Terimakasih Pak atas pengetahuan barunya lewat artikel Ini....
wassalam..

Mohammad Irvan RJ
Kelas XI IPA SSN 1

A J P mengatakan...

saya sepedapat dengan bapak......
memang jaman sekarang pacaran itu hal yg biasa terjadi dalam kehidupan jaman sekarang,,,itu merupakan ungkapan cinta,,,kedua insan yg saling jatuh cinta membangun sebuah hubungan yg kita sebut pacaran,,,,,
tapi makna cinta adalah saling mengasihi,menyayangi,dan memberi,,, tapi makna dr memberi adalah memberi arti sebuah kehidupan,memberi semangat tuk menjalani hidup dan munculah cinta...

cinta adlh santapan jiwa,,jiwa tanpa cinta bagai rumah yg kosong,,cinta tanpa menjiwai bagai layang-layang putus tali... namun sebagian remaja jaman sekarang,, lupa arti dr sebuah cinta sebenarnya,,,bahkan cinta di salah gunakan hanya untuk memuaskan nafsu belaka dan kenikmatan sementara,, namun cukup menghancurkan masa depan mereka dan setelah itu hanya bisa menangis atas ratapan nasibnya,, namun itu semua tak lagi berguna....
dalam kesempatan ini saya menghimbau bahwa kehidupan hanya sekali berpikirlah matang2x sebelum melakuan sesuatu,, ingat setelah keidupan ini, masih ada kehidupan lain yg akan mempertanggung jawabkan perbuatan kita dr kehidupan sebelumnya yaitu akherat....
cinta membangun kehidupan bukan untuk saling mengancurkan kehidupan kalian,,cinta tak harus di kotori dgn perbuatan yg melaggar norma-norma agama......
mari membangun kehidupan yg baru,menuju jalan yg benar,, berdasarkan norma-norma Agama,, dgn mempertebal keimanan kita......
masih belum terlambat,,, berpacaranlah dgn bedasarkan cinta dan kasih sayang yg akan menuju sebuah kebahagiaan... bukan berdasarkan nafsu belaka yg akan menuju sebuah kehancuran........

kalau ada salah-salah kata,, saya minta maaf......
selayaknya manusia biasa yg tak luput dr kesalahan..........

sakian dan terima kasih.........


nama; Arie Jayeng Prawira
kelas; XI IPA SSN 1

Unknown mengatakan...

assalamu'alaikum......
saya setuju dengan bapak,,,pacaran memang bisa membawa hal positif dan negatif terhadap pelaku. tergantung dari remajanya itu sendiri. saya sendiri menyadari, hidup tanpa cinta itu tak akan terasa nikmat. baik itu sakit hati, senang dll. begitu indahnya cinta. tapi kita harus bisa mengontrol diri kiota sendiri terhadap rasa itu jika rasa itu menghampiri.

ZAenal Abidin XI SN 1 mengatakan...

Menurut saya dari wacana yang diatas, Berpcaran itu merupakn hal yang lumrah dan merupakan kebutuhan biologis yang memotivasi kita untuk bersikap perfect di depan pasangan kita, contohnya dengan menunjukan intelektualitas yang kita miliki dan kitapun merasa malu jika kita di hadapan pacar atau pasangan kita tidak bisa menunjuk bahwa kita yang unggul dari padanya, bahkan dalam satu hubungan, kita berkompetisi dengan pasangan kita untuk meraih prestasi dalam hal apapun, Berpacaran juga merupakan olah hati, olah pikiran, dan olah rasa karena dalam berpcaran pastinya menemui hal-hal yang bisa membuat perasaan dan hati kita untuk dapat belajar dalam mengenali watak dan karakter orang lain agar tetap menjaga hubungannya dengan baik, dengan hal ini kitapun dapat belajar untuk masa depan agar memperoleh kematangan dan kritis dalam berfikir serta memenej perasaan dan hati kita, jika kita sudah siap untuk hidup berumah tangga dan menjalani kehidupan berhubungan yang sakral dan sebenarnya .....
Jadi intinya berpacarn menurut saya itu boleh, asalkan tetap berpegang teguh pada norma dan sosial serta agama ...........
terimakasih

Nama : ZAENAL ABIDIN
Kelas : XI SSN 1

Anonim mengatakan...

ass......
Artikel bapak ini sangat menarik dan pas dengan kehidupan para remaja zaman sekarang,,,
seks bebas di jadikan ajang pembuktian sejauh mana rasa cinta kita kepada pasangan kita,,
sabagian besar remaja menganggap seks bebas adalah hal yang wajar dalam dunia pacaran, meskipun mereka sadar dengan berbagai resiko yang akan ditimbulkan, namun mereka tetap melakukannya semata mata untuk kesenangan dan supaya dianggap tidak ketinggalan zaman.......

Seharusnya kita sebagai remaja yang beragama dan berpendidikan dapat merubah pandangan tersebut, seks bukan satu satunya cara untuk membuktikan rasa cinta kita kepada pasangan kita, masih banyak hal positif lain yang bisa kita lakukan,,

Semoga setelah membaca artikel bapa ini dapat membantu menyadarkan mereka bahwa seks bebas adalah tindakan yang harus benar benar kita hindari, terutama kita sebagai remaja islam.........


sekian komentar dari saya,,
harap maklum pabila ada kata kata yang melenceng dari pambahasan...
hehehe.......

akhir kata.....

wassalam....




ferry Listiani
XI SSN1

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan tulisan bapak....
Memang remaja sekarang tidak bisa di pisahkan oleh pacaran atau suka dengan lawan jenis... Tapi sebenarnya kita masih terlalu dini untuk mengenal apa itu pacaran........

remaja sekarang kan kalau pacaran itu jarang sekali yang jujur / blakblakan sama pasangannya.... tapi ada juga kok yang jujur tapi tidak seluruhnya .... jujur di sini yaitu mengenai kekurangan dirinya.....

berpacaran itu mengenal karakter pasangannya... tapi berpacaran juga harus ada batasannya,, kita jangan terbawa hawa nafsu dan mencoba kenikmatan sesaat... karena itu nantinya akan menghancurkan dirinya sendiri dan pasangannya...
setiap orang kan pasti memiliki jodoh nya masing-masing, belum tentu pasangan kita yang sekarang itu menjadi jodoh kita di masa yang akan datang.... jadi kita itu jangan coba-coba mencicipi kenikmatan sesaat....

kesimpulannya berpacaran itu boleh tapi pacaran itu harus ada batasannya.....

mungkin itu saja pak yang dapat saya sampaikan. sekian dan terima kasih...

Nama : Gunawan Syah Agung
Kelas : XI IPA SSN 1

Ana mengatakan...

assalamualaikum....

artikel bapak bagusss bangett......pendapat bapak itu benar no seks befor married,tapi menurut saya pacaran itu wajar asal tidak melewati norma-norma islam dan tidak menganggu pelajaran,pacaran itu jangan hanya nafsu semata tapi ada yang mengartikan pacaran itu untuk menyemangati kita untuk menjadi orang yang suksesss,,,,,,,,,,,memang tidak sedikit remaja di indonesia berpacaran dengan nafsu semata,saya binggung dengan remaja sekarang yang berpacaran dengan seorang cwo, mereka suka kissing dengan pacar mereka tapi malah berganti-gnti cwo dan melakukan kissing dengan cwo barunya,menurut saya itu sama saja dengan(maaf)cwe gak bener....menurut saya,mencintalah 1 cwo dengan tulus dan bissa membuat kita menjadi orang suksess gak masalah dengan yang namanya pacaran,asal berpacaran sehat dengan ketentuan yang tadii.....

segitu sja yang bissa saya pikirkan...sebelumnya "ARIGATO"


Nama; Ana kusumaning ayu
kelas: XI IPA SSN-1

siti sumarti XI SSN_1 mengatakan...

Ass...............

Dukhhh gmna eaa pnjang bgd che pa artikel_na,,,, jadi bingung pengen nulis pa_an...........................

saya setuju bgd dgn artikel yang bapak tulis,,, karena itu sesuai bgd dgn kehidupan remaja zaman sekarang ini yang sudah sangat modern sekali.......
banyak sekali remaja zaman sekarang yang salah mengartikan pacaran,,, mereka mengangggap pacaran itu untukk menyalurkan nafsu belaka seperti seks bebasssss,,,,,,,,,,,
ini bisa sangat merugikan kita,,, masa depan kita pun jadi hancur akibat kita salah mengartikan arti pacaran yang sesungguh_na...... penyesalan pun akan timbulll,,,,, dosa pun makin bertambahh banyakkk..............

jadi pacaran itu sah_sah adja yang penting gaya pacaran kita sehatt dan perkuat imann kita agar tidak terjerumus dalam lubang dosssaaaaaaaaaaaaaaaa...............

sekian adja komentar dari saya,, maaf bila ada salah kata yang saya tulisss........
wasaLammmm..............

RINDY mengatakan...

assalamualaikum....
saya ce setuju-setuju aja dengan artikel bpa....
soalnya remaja di zaman sekarang hampir 90% sudah pacaran...
bahkan anak kecil pun sudah mengerti tentang pacaran...
menurut saya ce pacaran itu boleh2 z,,,asal jangan melebihi batas...contohnya:ciuman,berhubungan seks...
dan remaja sekarang hampir sudah melakukan hal seperti itu...
akhir kata semoga yang membaca artikel bapa bisa menyadari...aminn...

Sri Ayu Lestari mengatakan...

assalamualaikum wr. wb

saya setuju sama blog bapak,,
pacaran itu boleh boleh saja, tapi jangan melebihi batas, misalnya ciuman, melakukan hubungan seks, dll lah ,,,

zaman sekarang banyak orang yang pacaran melakukan ciuman dan hubungan seks padahal itu kan dosa.
Pacaran itu hanya memuaskan nafsu sesaat,
dan semoga saja yang membaca Remaja Bercinta ; pahala Vs Dosa bisa sadar bahwa berpacaran jangan melebihi batasnya.

aduhh ,,,
udah ya bapak

wassalamualaikum

Nama : Sri Ayu Lestari
Kelas : XI IPA SSN 1

admin novi mengatakan...

Assalamualaikum Pak Masduki...........

Hmmm.....
"Remaja Bercinta;Pahala VS Dosa"
Dengan Tema seperti ini sangat banyak sekali pengetahuan yang dapat kita ambil..
“Say No Seks Before Marriage”
saYa juga setuju dengan pepatah
‘anjing menggonggong kafilah tetap berlalu’
Pepatah ini menggambarkan ketidak benaran atau kepalsuan untuk kalimat “Say No Seks Before Marriage” Karena remaja masih melakukan hal tersebuT...
Memang benar remaja tidak dapat dipisahkan dengan pacaran...
karena jare remaja zaman sekiyen kalo gak punya Cwo itu kuno....
Tapi sebenar nya pacaran itu merugikan lho...
karena dapat merugikan kita, apalagi kegiatan pacaran di luar batas akan menimbulkan ke Bahaya Yang amat Besar.
dan alasan lain mempunyai pacar untuk suport kita juga sebenar nya agak jauh dari yang kenyataannya...
jadi menurutKu.... aku setuju dengan postingan dari pak Masduki ini..........
By: NOVIA MUNAFI'AH
XI SSN 2

SINTA KARTIKA mengatakan...

saya setuju degan postingan bapak. no seks Before Married..
tapi yang namanya berpacaran bagi anak muda sekrang itu bisa dikatakan lumrah,,
banyak yang bilang berpacaran emang bisa bikin motifasi belajar tapi kenyataanya bikin males,,sebaiknya untuk saat ini khususnya pelajar jgn dulu berpacaran lebih baik blajar yang bener,,
mungkin itu saja komntar saya,,,

SINTA KARTIKA XI SSN 2 mengatakan...

saya setuju degan postingan bapak. no seks Before Married..
tapi yang namanya berpacaran bagi anak muda sekrang itu bisa dikatakan lumrah,,
banyak yang bilang berpacaran emang bisa bikin motifasi belajar tapi kenyataanya bikin males,,sebaiknya untuk saat ini khususnya pelajar jgn dulu berpacaran lebih baik blajar yang bener,,
mungkin itu saja komntar saya,,,

friska fiqriani mengatakan...

Saya sependapat dengan tulisan bapak. Di zaman Modern sekarang ini, pacaran di kalangan remaja memang sudah dianggap sebagai hal yang wajar. Mereka lebih cenderung pacaran blak-blakan, daripada dibilang ketinggalan zaman. Mungkin pola pikir remaja sekarang kurang kritis terhadap dampak dan akibat dari pacaran yang kelewat batas. Kalo menurut saya, kita boleh2 saja pacaran. Asalkan kita bisa menjaga batas pacaran kita sesuai norma. Merasa puas dan bangga memiliki pacar bukanlah segalanya, itu tergantung bagaimana cara kita menjalankannya dan bagaimana kita menyikapi kedewasaan kita. Bagaimana menjaga diri dan bagaimana kita mengendalikan nafsu. Semoga dengan membaca tulisan bapak, kita dapat mengambil pelajaran positif dan berguna bagi aplikasi kehidupan kita..
Nama: FRISKA FIQRIANI
Kelas: XI IPA 1

Nitt_a GetO.... mengatakan...

assalamualaikum..
waaahhh bapak panjang bener artikelnya,,,mpe bacanya capeeek,,,heheeeehhhhee
betul-betul pak zaman skrang 90% remaja pernah pacran,apalagi kebanyakan cara pacaran mereka ga sehat!!!
coba kalo pacaran remaja kita sama kaya yang bapak bilang,,, kaya sama2 belajar ngaji pasmalem jumat!!! heheheeee pasti orang tua juga pada ngedukung,,,heeheee
padahal pacaran hanya untuk belajar menyayangi,bukan untuk ajang icip2,,,heeeheee apalagi ajang kuasai dunia,kaya contohnya ambisi para playGIRL or playBOY,enggak real bgt kan kalo pacran yg seharusnya saling sayang malah saling nyakitin!!!
untuk sekarang komen q cukup y pak???
wassalam!!!

by; ANITA MARSELA
XI SSN-2

Unknown mengatakan...

Saya setuju dengan artikel yang dibuat Bapak. Menurut saya artikel ini sangat bagus, dan sangat cocok untuk dikomentari walaupun hanya untuk untuk melengkapi nilai PAI saja.
Pacaran zaman sekarang berbeda dengan pacaran zaman dulu. pacaran jadul ada batasa-batasanya, tapi pacaran zaman sekarang tidak ada batasannya. tak aneh malihat dua sejoli bergandengan tangan ditempat umum, berciuman, berpelukan, berduaan ditempat yang gelap supaya asyik katanya, asyik apannya???? mungkin bercumbu atau bahkan melakukan hal yang dilarang agama. Remaja sekarang sepertinya sudah tidak memiliki malu lagi, tidak seperti remaja zaman dahulu. Malu itu sebagian dari iman loh????
Keberanian remaja sekarang munkin dikarenakan faktor dari budaya barat yang semakin bebas masuk ke negara kita. Seharusnya, kita sebagai remaja masa kini harus memilah milih mana budaya barat, yang baik diambil yang jelek dibuang OK.
Pacaran menurut saya itu boleh asalkan yang positif jangan yang negatif. seperti berpacaran untuk meningkatkan motivasi belajar, tapi jangan untuk mengejar nafsu belaka.
No seks before Married, tapi sesudah nikah sepuasnya OK.
Nama:Rudi
Kelas:XI IPA SSN 1

Anonim mengatakan...

Saya sependapat dengan apa yang telah tampilkan dalam tulisan Bapak ini.
cinta itu sudah jadi kodrat semua manusia.
Allah menciptakan semua makhluk hidup itu dengan penuh cinta.
jika seseoang remaja sudah mengenal cinta.
maka dia akan merasa dia hidup selalu berdampingan dengan cinta itu sendiri.
dan menurut saya sendiri pacaran itu hal yang alami.
karena saya yakin,jika seseorang sudah berani berpacaran.
berarti dia sudah mengenal rasa sayang,rasa cinta,rasa saling ingin memiliki,dan saling ingin bisa mengerti satu sama lain.
dan memang itu semua datang dengan sendirinya.
dengan caranya masing_masing.
saya tau(sebagai seorang muslim)dalam islam tidak ada kata pacaran.
dan hal ini justru hal yang tidak di perbolehkan.
karena yang ada hanya kata ta'aruf.
selama cara berpacaran itu sendiri masih dalam batas yang sewajarnya.
menurut saya sih ya kenapa engga?
kebutuhan biologis manusia tidak hanya di tuangkan dalan hal kebutuhan yang semuanya negatif saja.
cinta itu indah untuk di pahami dan di mengerti.


Nama : Wike Apriyanti P.D
Kelas : XI IPA1

Anonim mengatakan...

"pacaran vs dosa"

memang jaman sekarang remaja banyak yang berpacaran melebihi batas kewajaran, intinya saya sebagai remaja bersyukur bapak membuat postingan seperti ini karena mungkin dapat menyadarkan remaja yang berpacaran melebihi batas.

TRI RAHAYU
XI IPA SSN_2

Anonim mengatakan...

hmmm...
ih waw its amazing tlisan bpa,,, hehey...
saya stuju dengan pendpat bpa...
tpi mnrut saya pcran itu adlah hal yg sangat wjar,saling berbagi rasa,,dmana ddlam'a da kejujuran n bukan kbhongan. memang sih terkadang kita pengen terlihat menarik oleh psangan qta dengan menutupi kelemahan kita,tpi alangkah lbih baik seandainya kita jujur dengan pasangan kita jadi pasangan kita tidak mencintai kita dari kelebihan'a saja tapi juga dengan kekurangan kita dan mau menerima kiata apa ada'a..
dan menurut saya pcran itu bukan untuk pemuasan nafsu,,tpi untuk saling memotivasi dalam hal yang pstif,,cntoh'a dengan mensupport dalam bljar.

jadi kesimpulan'a saya setuju dengan pcran,asalkan kita dapat mengontrol diri kita dan bisa memilih mana gaya pacaran yg baik atua tidak.



NAMA:ATIKA TRI HANDAYANI
KELAS:XI SSN1

rismaya mengatakan...

ASSaLAMUALAIKUM,,,,

yupzzz,,,, stuju bgt tuch ama artikel bpak,,,,memang remaja jman skrng tu g bisa lepas dgn sm yg nma'y "pacaran", memang sebenar'y pacaran jg d larang dlm agama,tp dgn berkembangnya jaman "pacaran" itu sudah tdk aneh lg d mata masyarakat, tp dengan terbiasa'y pandangan masyarakat ttng pacaran,, para remaja malah ikut2an gaya "western" alias ke barat2an,,, ya ciuman,, ya pelukan d tempat umum,, ya ampe melakukan seks,, ya ampuunnn,,,
kan kalo udah ke bablasan gitu bisa-bisa GBHN (Gara2 Bunting Harus Nikah).. emng sih da yg tanggung jwab tp kan apa g malu tuch kalo udah gitu,,,???
lagian "pacaran" itu kan identik'y dgn "I have to be perfect in front of him"...(hihihi,,,agak western dkit ahh,,).. jd kekurangan itu selalu d tutup2i ,, nah kalo udah nikah nanti yg tadinya "sayang,,anter ke rumah temen yu,," d jawabnya "iya sayang,,apa sih yg ga buat km",, naah ,,pas udah nikah,udah tau semuanya eehh jawab'y "sana ih pergi sendiri naek ojek keq,, jalan kaki keq",, hihi,,, yg da cm pnyesalan,,,
ya,,, seharus'y sih wajar2 aja pas pacaran tuh,,, g ush niru gaya barat,,, trus jg jgn tutupi kekurangan ,, tp tunjukanlah,, biar dia bisa terima km apa ada'y,,,
ya gag????
so, be yuor self,,
"kalo km ingin mencintai lalu di cintai, jadilah seperti yg dia ingini,, tp jika km ingin dicintai lalu mencintai ,jdilah dri sendiri,"
^_^

nama: RISMAYA WANTI
kelas :XI IPA SSN-2
WAssalamualaikum... (bubbye,,,)

Unknown mengatakan...

Saya setuju dengan tulisan bapak.
no seks before married. Pacaran memang dianggap lumrah bagi remaja saat ini, namun sayangnya kebanyakan para remaja itu berpacaran dengan cara yang tidak sehat, seperti ciuman dll. Bahkan tidak sedikit para remaja yang sampai hamil diluar nikah. mungkin menurut sebagian para remaja menganggap kalau pacaran ngga ngapa-ngapain itu ngga gaul, tapi menurut saya justru kalo gaya pacaran seperti itu malah bikin rugi kita sebagai seorang cewe, karena menurut pengalaman teman saya biasanya kalo cowo dah dapetin apa yang dia mau dari cewe,biasanya si cowo itu bakal ninggalin sicewe.
jadi Pacaran sih boleh-boleh saja asalkan jangan sampai keluar dari norma-norma agama kita ya? ok?..
Saya berharap dengan tulisan yang bapak buat ini dapat menyadarkan remaja agar gaya pacaran mereka tidak sampai melampaui batas norma-norma agama kita.

Nama : Ani Anita
Kelas : XI IPA-1

Indah Ayu Ariska mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Indah Ayu Ariska mengatakan...

ea ndah setuju bgt pak,dng apa yg pak masduki omonngin,,,,klo ada berbagai segi positif dari bercinta di samping kesulitan yang mewarnai percintaan pada remaja. Bercinta dapat memperkaya khazanah alam perasaan dengan berbagai penghayatannya. Mereka yang bercinta nampak lebih hidup, ceria dan berbahagia. Bercinta dapat mengasah kepekaan orang lain tentang perasaan, kebutuhan, pandangan maupun kemauan orang lain. Seseorang yang bercinta, belajar menilai, menghargai sikap, dan keinginan orang yang dicintainya. Bercinta mengajarkan pada orang untuk “take and give”, mengurangi egoisme, menambah pengertian dan kesabaran. Sehingga meminjam bahasa Jalaluddin Rakhmat, cinta adalah “sharing” saling berbagi bukan saling menuntut, kita tidak akan menuai kasih sayang, kalau yang kita tanam adalah kebencian.
betul bgt pak,kadang orang yg lagi patah hati bagaikan bunga mekar yg kuncup kembali,saat cinta suci dikhianati,perih na melukai hati yg tak mungkin bisa terobati,yg kn terkenang smpai nanti,pi kita harus mlihat kedepan dunia itu tidak selebar daun kelor,dunia itu luas,np kita harus nangisin cinta yg telah tiada,psti ni yg terbaex buat kita,karena ALLAH akn mmbrikan yg trbaex buat kita.
buat apa kita pnya cinta berthun2,klo kita tidak saling mnjga kehormatan,agar kita tidak terjerumus dengan nafsu syhwat,sperti tidak melakukan hal yg pak masduki sebutkan tadi sprti ciuman,mlakukn hub,sex..githu lah pak,,,hehhehehhe...

NAMA:INDAH AYU ARISKA
KELAS:XI SSN2

Anonim mengatakan...

Artikel bapak sangat bagus. Sangat memberikan dampak positif bagi remaja yang membacanya. Memang sih, pacaran zaman sekarang sudah menjadi mode dan tren. Merasa bangga memiliki pacar, bukan hal yang biasa. Tergantung bagaimana kita menjalankannya, akan lebih baik diisi dengan hal2 yang baik. Sehingga dampaknyapun berimbas baik bagi kita. Asalkan berpacaran tidak melakukan hal yang senonoh, kita harus disertai bekal iman yang kuat. Terimakasih...
Nama: Moh. Idhar Atafsiri
Kelas: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Tulisan bapak menarik. Pacaran di zaman sekarang banyak menimbulkan dampak2 yang negatif. Sebenarnya, jika kita telaah banyak sekali hal2 yang positif yang kita dapatkan dari pacaran itu. Kita bisa belajar mengenal dan menghargai perasaan orang lain, saling berbagi dan mengasihi. Semoga dengan membaca tulisan bapak ini, kita dapat mengambil pelajaran yang positif.
Nama: Caniyah
Kelas: XI IPA 1

Anonim mengatakan...

Artikel bapak bagus..
palagi di zaman sekarang sudah banyak hal2 yang mengerikan terjadi dikalangan masyarakat. Pacaran seharusnya dilakukan hanya sekedar berTa'arufan saja. Jangan sampai berpacaran kelewat batas. Kita masih memiliki norma yang mengikat kita, mestinya kita harus memiliki rasa tanggung jawab sebagai seorang remaja baik kepada norma yang berlaku.
Nama: Diana Andraeni
Kelas: XI IPA 1

kasniti XI IPA 1 mengatakan...

saya setuju dengan apa yang bapak sampaikan,tapi sekarang itu cara pacaran remaja sangat berlebihan bahkan sampai seperti sudah menikah tapi mereka menganggap hal itu sebagai hal yang wajar,tapi menurut saya pacaran yang baik itu biasa biasa saja,bila perlu tidak usah berpacaran karena pacaran itu hanya membuat dosa saja,tapi emang zaman sekarang itu jarang sekali melihat remaja yang berpacaran secara sehat karena menurut mereka pacaran tanpa pegangan tangan,ciuman dll itu jadul katanya.menurut saya seharusnya remaja itu berfikir lebih luas apakah yang mereka lakukan itu tidak merugikan mereka sendiri.

Anonim mengatakan...

Nama:INTAN FITRI ANA
Kelas; XI IPA 1

Saya sangat sejutu dengan bapak, karena cara barpacaran zaman sekarang itu lebih banyak sisi negatifnya dari pada sisi positifnya. Namun semua itu tergantung pada induvidu masing-masing. Seseorang yang saling mencinta harusnya mengarahkan ke hal yang benar bukannya menjerumuskan ke hal-hal yang dapat mencoreng nama baek sendiri dan keluarga. semoga setelah membaca tulisan ini kaum muda-mudi bisa untuk menjauhi gaya pacaran yang berlebihan.

«Terlama ‹Lebih tua   1 – 200 dari 351   Lebih baru› Terbaru»